Saat Travelling, Perjalanan Berangkat Terasa Lebih Lama Dibanding Perjalanan Pulang? Ini Sebabnya!

Saat Travelling, Perjalanan Berangkat Terasa Lebih Lama Dibanding Perjalanan Pulang? Ini Sebabnya!

Penulis: Fakhri Hadi Pridianto | Editor: Dyan Rekohadi
Tribun Travel
Ilustrasi Perjalanan Jauh 

SURYAMALANG.com - Pernah melakukan perjalanan jauh ke suatu tempat?

Pasti terkadang timbul pertanyaan kapan akan sampai ke tempat tujuan.

Bahkan, biasanya sering terasa perjalanan saat berangkat akan terasa lebih lama daripada saat perjalanan pulang.

Baca: Telinga Sang Anak Kemasukan Semut, Zaskia Adya Mecca Langsung Lakukan ini & Peringatkan Ibu-ibu

Baca: Persib Bandung Vs Persebaya Surabaya – Duel 2 Tim yang Sama-sama Terluka

Baca: 19 Oktober 1999, Timor Timur Melepas Indonesia, ini Kisah Anggota Kopassus Menyerang Seorang Diri

Baca: Rangkuman Kejadian Jatim Kemarin, Mulai Kebakaran 52 Motor di Surabaya sampai Temuan Mayat

Ternyata ini merupakan hal yang umum terjadi pada setiap orang.

Memang jarak antara saat berangkat dan pulang akan tetap sama.

Terkadang, kita malah merasakan waktu yang dihabiskan dalam perjalanan berangkat jauh lebih lama dari pada saat pulang.

Padahal waktu yang dibutuhkan saat berangkat dan saat pulang itu sama.

Ternyata para peneliti sudah lama mengamati hal ini.

Seperti dilansir dari Citylab.com, hal tersebut bernama return trip effect.

Hal ini biasanya terjadi ketika kita melakukan perjalanan ke suatu tempat baru yang belum diketahui.

Ketika kita melakukan perjalanan berangkat ke suatu tempat, otak kita akan cenderung lebih fokus untuk menghapalkan rute yang kita lalui.

Baca: Diprediksi, Rupiah Masih Tertekan Keputusan Bulat The Fed Menaikkan Suku Bunga

Baca: Ini Klasemen Liga 1 2018 Terbaru & Jadwal Pertandingan Pekan ke 26, Persib Bandung Terancam Lengser

Baca: Jadwal Pertandingan Timnas U-19 Indonesia di Piala Asia U-19 2018, Dua Lawan Berat Menanti

Baca: Terpopuler: Mulai Raisa Akan Rehat dari Dunia Musik hingga Pria yang Menggendong Syahrini  

Saat sedang fokus, otak kita akan memberikan pemahaman bahwa waktu berjalan lebih lambat.

Sedangkan di saat perjalanan pulang dengan rute yang sama, otak kita sudah lebih mengenali rute yang dilalui.

Karena kita sudah cukup menghapal rute perjalanan saat berangkat, hal ini membuat otak kita tidak perlu lagi fokus menghapal disaat perjalanan pulang.

Sehingga, kita merasa waktu juga akan terasa berjalan lebih cepat.

Return trip effect ini juga tidak akan begitu trasa jika saja kita sudah biasa melalui rute tersebut.

Kemudian ada pendapat lain, saat berangkat ke suatu tempat, kita biasa memperkirakan kapan kita akan sampai di tempat tujuan.

Namun, ternyata perkiraan kita itu bisa salah dan sampai tidak pada waktu yang kita rencanakan.

Salah satu penyebab gagalnya perkiraan waktu perjalanan yaitu kita terjebak kemacetan di jalan.

Baca: Judika Konser di Gresik, Ajak Doakan Korban Bencana Alam

Baca: Mari Menyimak Dua Pendapat Berbeda Tentang Vape, dan Anjuran yang Masuk Akal Ini

Baca: Vicky Prasetyo Sebut Angel Lelga Hamil Saat Proses Cerai, Jawaban Angel Justru Ungkit Soal Rujuk

Baca: Ternyata Ini Strategi Timnas U-19 Indonesia Kalahkan Taiwan, Sempat Kesulitan Tembus Pertahanan

Hal ini membuat kita terus melihat jam untuk mengecek apakah kira-kira kita bisa sampai pada tujuan tepat waktu.

Sehingga menyebabkan kita merasa perjalanan ditempuh terasa lebih panjang.

Sedangkan saat pulang, kita merasa perjalan lebih cepat padahal lewat rute yang sama.

Hal ini karena kita tidak lagi perkirakan kapan kita akan sampai di rumah.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved