Kediri

Pembakar Daun Bambu justru Tewas Terpanggang di Wates, Kediri

Diduga karena sesak napas kebanyakan menghirup asap korban kemudian jatuh pingsan di sekitar kobaran api.

Penulis: Didik Mashudi | Editor: yuli
didik mashudi
LOKASI KEJADIAN - Sabari (70), pembakar daun bambu kering di pekarangan rumah Amiruddin, warga Desa Joho, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, justru tewas terpanggang, Minggu (28/10/2018). 

SURYAMALANG.COM, KEDIRI - Sabari (70), pembakar daun bambu kering di pekarangan rumah Amiruddin, warga Desa Joho, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, justru tewas terpanggang, Minggu (28/10/2018). 

Kejadian itu bermula saat Sabari membersihkan lahan di bawah rumpun bambu. Setelah mengumpulkan daun bambu kering kemudian membakarnya.

Namun tanpa diduga api malah merembet dengan cepat yang membuat korban terkepung api. Diduga karena sesak napas kebanyakan menghirup asap korban kemudian jatuh pingsan di sekitar kobaran api.

Sehingga tubuh korban kemudian juga ikut terbakar. Jenasahnya ditemukan dalam kondisi hangus dan kulit lehernya mengelupas.

Informasi yang dihimpun SuryaMalang.com menyebutkan, Sabari berangkat dari rumahnya naik sepeda untuk membersihkan daun kering di lahan milik Amiruddin.

Namun saat korban membakar api malah berkobar dengan cepat sehingga menyambarnya. Korban yang tidak sempat menghindar akhirnya ikut terbakar.

Sementara hasil pemeriksaan tim medis dari Puskesmas Wates, Parmi Hartatik tidak menemukan bekas luka di tubuhnya. Kulit leher korban terkelupas dengan kondisi sekujur tubuhnya hangus terbakar. Korban juga punya riwayat sakit 'jantung.

Petugas Polsek Wates telah meminta keterangan dua orang saksi yakni Chandra dan Mufida, keduanya warga desa setempat. Kejadian ini dilaporkan Obet, perangkat Desa Joho.

Kasubag Humas Polres Kediri AKP Setyabudi saat dikonfirmasi menjelaskan, saat dilakukan pemeriksaan tim medis dan identifikasi Polres Kediri tidak menemukan luka akibat penganiayaan.

"Kesepakatan keluarga menerima kejadian itu sebagai musibah dan sanggup membuat pernyataan tidak diotopsi dan keluarga tidak menuntut," jelasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved