Tuban
Bupati Berkeinginan Kilang Pertamina Rosneft Tetap Dibangun Di Tuban
Proyek yang digadang-gadang akan mampu meningkatkan geliat ekonomi di Tuban ini sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup rakyat Tuban kedepan.
Penulis: Mochamad Sudarsono | Editor: Achmad Amru Muiz
SURYAMALANG.COM, TUBAN - Polemik pembebasan lahan kilang minyak new grass root refinery (NGRR), perusahaan patungan Pertamina dan Rosneft asal Rusia yang diproyeksikan dibangun di Desa Remen dan Mentoso Kecamatan Jenu membuat Bupati Tuban, Fathul Huda, harus berupaya keras menyelesaikan.
Sebagaimana diberitakan, lahan yang dibutuhkan perusahaan dua negara tersebut sekira kurang lebih 340 hektar.
Sebagian lahan yang tersedia merupakan milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), sedangkan sekira 85 hektar yang belum terbebas merupakan milik warga dia desa tersebut.
"Apapun yang dibutuhkan atas masalah ini kami siap," kata Bupati Tuban, Fathul Huda, Kamis (15/11/2018).
Untuk itu, Fathul Huda meminta agar semua pihak berpikir secara luas, jangan berpikir untuk diri sendiri atau pribadi.
Dia menegaskan, jika proyek yang digadang-gadang akan mampu meningkatkan geliat ekonomi di Tuban ini sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup.
"Mau kerja apa anak cucu kita nanti, semua harus dibicarakan, jangan asal menolak," kata Fathul Huda dikonfirmasi terkait perkembangan kilang minyak Pertamina Rosneft.
Bupati Tuban juga menyatakan, pihaknya berkeinginan agar proyek kerja sama dua negara itu tetap dibangun di Tuban.
Usaha lain yang dilakukan agar proyek tersebut tetap berada di wilayah yang dipimpinnya yaitu dengan memanjatkan doa.
"Ini sebenarnya peluang bagi kelangsungan anak cucu kita nanti untuk dapat bekerja," tutur Fathul Huda yang tetap akan meyakinkan pentingnya keberadaan kilang minyak tersebut.