Kehebatan Burung Lovebird Kusumo yang Ditawar 2,2 Miliar sebelum Mati, Pantas Juara Ratusan Kali
Kehebatan Burung Lovebird Kusumo yang Ditawar 2,2 Miliar sebelum Mati, Pantas Kalau Juara Ratusan Kali
SURYAMALANG.com - Kabar kematian burung lovebird Kusumo menjadi viral di dunia maya, tambahlagi burung itu diketahui pernah ditawar Rp 2,2 miliar. Angka ini wajar karena kemampuan alias kehebatannya.
Burung lovebird Kusumo itu memang istimewa. Burung juara, istilah bagi para penggemar lovebird.
Pengakuan pemilik lovebird Kusumo, Sigit Marwanta, warga Desa Jambakan, Kecamatan Bayat, Klaten, Jawa Tengah burung itu sudah lebih dari 400 kali juara.
"Sudah lebih dari 400 kali juara pertama, setiap mengikuti berlombaan burung di berbagai event regional maupun nasional," kata calon anggota DPR RI Dapil V Jateng dari PKB ini seperti SURYAMALANG.com lansir dari artikel KOMPAS.com berjudul Kusumo, Legenda "Lovebird" yang Sempat Ditawar Rp 2,2 Miliar Mati.
Artikel Kusumo, Legenda "Lovebird" yang Sempat Ditawar Rp 2,2 Miliar Mati itu tayang di KOMPAS.com 24 November 2018.
Baca: Ada Syarat Khusus Bila Laudya Cynthia Ingin Dicium Suaminya, 1 Hal Ini Lucu, Tapi Bikin Repot
Baca: Fakta Lengkap Janda 36 Tahun Menginap Bareng Pemuda 25 Tahun di Kota Batu, Berawal dari Facebook
Baca: Detik-detik Lovebird Kusumo yang Ditawar 2,2 Miliar Mati, Pemilik Punya Firasat, Mau Keluar Sangkar
Baca: Reaksi Ashanty saat Tahu Keponakannya, Millendaru Tampil Maco Tapi Pakai Bulu Mata Tebal: Sakit Buun
Masih dalam artikel itu, Kusumo sampai pernah ditawar oleh seseorang senilai Rp 2,2 miliar.
Namun, Sigit menolak tawaran itu karena baginya Kusumo sudah menjadi bagian dari hidup.
"Bagi saya Kusumo sudah menjadi bagian dari hidup saya. Ikatan batin yang tidak bisa dinilai dengan rupiah," ujar Sigit.
Sigit mengatakan, banyak kenangannya bersama Kusumo.
Menurut dia, Kusumo sudah memberikannya kebanggaan karena sering juara setiap mengikuti kontes perlombaan burung berkicau.
Sigit mengungkapkan, ia telah memelihara Kusumo sejak burung itu masih kecil, sekitar tujuh tahun lalu.
Ia membeli anakan lovebird Kusumo itu di pasar, lalu memelihara Kusumo dengan penuh cinta dan perhatian.
Bahkan, untuk menghasilkan suara yang bagus, lovebird Kusumo selalu diberi makan berupa daun bayam dan daun gingseng.
Jadi jangan heran kalau kemudian kabar kematian lovebird Kusumo itu kemudian viral.
Sejumlah video kicauan lovebird Kusumo bahkan viral setelah kabar kematian itu bermunculan.
Baca: Jawaban Kocak Nia Ramadhani Diejek Temannya Kepergok Minum Obat Masuk Angin, 4 Kata Ini Bikin Ngakak
Baca: Tampilan Rumah Ibu Nagita Slavina, Rieta Amalia yang Mentereng, Ada Lift & Garasi Bak Showroom Mobil
Salah satu yang muncul adalah sebuah video dengan judul: RIP, Sang Legend lovebird Kusumo .
"RIP LOVEBIRD KUSUMO, Terimakasih sudah menemani dan memberi penyemangat bagi kami selama ini, terutama dikelas lovebird.
Untuk pak haji @sigitwmp_klaten semoga tetap semangat dijalan ini, dan selalu mengorbitkan lagi burung-burung lovebird seperti kusumo lagi. Amin ...3 kata buat lovebird kusumo? Bukan kaleng kaleng...." demikian bunyi sebuah status Instagram yang viral gegara kematian lovebird Kusumo
"Innalillahi wa inna illaihi roji'un...
Selamat jalan #Kusumo...
Selamat jalan #SangFenomenal...
Selamat jalan #SangLegenda...
Kamu akan selalu ada di hati kami para #Ngekekmania Indonesia...
Kamu akan selalu menjadi #inspirasi bagi kita semua...
Turut berbela sungkawa Pak Haji Sigitwmp Klaten," bunyi sebuah instagram kicau mania lainnya.
Seperti diketahui, Kusumo, lovebird legendaris milik Sigit, warga Desa Jambakan, Kecamatan Bayat, Klaten, Jawa Tengah, mati pada 19 November 2018.
Meski kehilangan, Sigit mengaku tak menyesal lovebird miliknya yang pernah ditawar Rp 2,2 miliar itu mati.
Ia mengisahkan, Kusumo mati tak lama setelah dimandikan.
.
"Sama sekali tidak ada rasa menyesal. Karena bagi saya Kusumo lebih dari sekadar lovebird," kata Sigit dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (23/11/2018) malam.
Sigit menceritakan, selama ini Kusumo tidak pernah sakit atau terserang penyakit. Kematian Kusumo sangat mengagetkannya.
"Malam itu saya pulang dari Jogja. Kusumo saya bawa ke samping saya, habis saya mandikan. Duduk santai di pendapa. Dia pengin keluar sangkar, tahu-tahu kayak pengin mendekat," kata dia.
Menurut Sigit, perilaku Kusumo merupakan pertanda atau pesan terhadap dirinya sebelum mati.
"Kusumo aku pegang, lemas, kukira tidur. Ternyata bablas (mati)," kata dia.