Universitas Muhammadiyah Malang
Dosen UMM Bikin Beras Analog Buat Balita
Elfi Anis Saati, dosen Ilmu dan Teknologi Pangan (ITP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) membuat beras analog buat anak balita.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: yuli
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Elfi Anis Saati, dosen Ilmu dan Teknologi Pangan (ITP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) membuat beras analog buat anak di bawah lima tahun (balita). Di beras itu juga dicampurkan sayuran yang biasanya kurang disukai balita, seperti bayam.
"Saya buat ini karena balita membutuhkan kalori, protein yang mendukung pertumbuhannya. Agar nantu mereka jadi generasi yang sehat dan cerdas," jelas Elfi pada suryamalang.com, Minggu (9/12/2018).
Dijelaskan dia, Indonesia memiliki banyak sumber pangan lokal yg belum optimal dimanfaatkan. "Seperti umbi-umbi, kacang-kacangan. Padahal kaya protein dan sayuran yang berpigmen (berwarna), kaya serat, mineral/Fe,Mg dsb," lanjutnya.
Nah, hal itu, paparnya, bisa digabungkan untuk membuat beras analog atau atau beras instan. "Campurannya sesuai kebutuhan saja," tandasnya. Tak hanya sayuran, bisa juga ubi singkong, ubi jalar bahkan jagung (kuning, merah) pipilan yg juga kaya karotenoid (provitamin A).
Sayurannya bisa bayam merah/hijau, sawi, kelor dll. Atau dengan kacang-kacangan yang kaya protein cukup banyak. Seperti kedelai, koro, merah dan, hijau. "Banyak kekayaan hayati lokal yang bisa digali dari potensi lokal sesuai daerahnya masing-masing," ungkapnya.
Untuk memasak beras analog, katanya, bisa dikukus biasa atau memakai magicom sebagaimana orang masak beras biasa. Tentang rencana memproduksi beras analog lebih banyak, kata Elfi, masih dihitung biaya produksi dalam jumlah yang layak dijual.
Tak hanya berinovasi pada beras analog, sebelumnya Elfi juga telah bereksperimen dengan minuman antioksidan yang memanfaatkan pigmen dari bunga mawar. Hasil penelitian itu sudah dipublikasikan pada jurnal Internasional dan telah dipatenkan.