Kabar Sidoarjo
Sebelum Napi P2SEM Meninggal, Dr Bagoes Sempat Obati Napi Lain Di Lapas Porong Sidoarjo
Sebelumnya, Dr Bagoes tidur di sel kamarnya dan tidak ada tanda sakit atau sebagainya. Bahkan, Selasa malam, sempat membantu napi di blok lain sakit
Penulis: M Taufik | Editor: Achmad Amru Muiz
SURYAMALANG.COM, SIDOARJO - Meninggalnya terpidana kasus P2SEM Dr Bagoes Soedjito Suryo Soelyodikusumo di Lapas Kelas 1 Surabaya di Porong, Sidoarjo, Kamis (20/12/2018) pagi sedang banyak diperbincangkan.
Utamanya, terkait dugaan penyebab kematian pria yang disebut-sebut sebagai saksi kunci kasus P2SEM tersebut.
Namun, sejauh ini belum ditemukan dugaan atau tanda-tanda mencurigakan dalam kematian Dr Bagoes. "Dia ditemukan meninggal dunia di tempat tidurnya, seperti orang tidur gitu," kata Paegiyono, Kepala Lapas Porong kepada Suryamalang.com.
Diceritakan, pagi sekitar pukul 06.15 WIB, saat waktu ganti jaga, petugas membangunkan semua napi untuk apel pagi. Giliran di Blok Q1 nomor 4, tempat Bagus ditahan, petugas tidak mendapat jawaban saat melakukan absen.
"Kamar itu dihuni empat orang, termasuk Dr Bagoes. Ketika dipanggil, berhitung, hanya dia yang tidak menjawab. Lantas petugas memeriksa dokter Bagus yang terbaring di tempat tidur. Sudah dingin, dan ternyata sudah meninggal dunia," ungkap Paegiyono.
Petugas kemudian melapor ke kepala keamanan, yang dilanjutkan laporan ke Kepala Lapas Porong. "Saya bergegas ke Lapas, dan petugas keamanan saya perintahkan mengamankan lokasi. Sambil menunggu petugas kepolisian," sambung dia.
Polsek Porong dan Polresta Sidoarjo yang sudah dilapori, dengan cepat sampai ke sana. Pargiyono ikut langsung melihat proses pemeriksaan terhadap jenazah korban dan olah TKP di lokasi.
"Selama proses sekitar satu jam itu, tidak ditemukan hal yang mencurigakan. Luka atau bekas benturan, atau tanda-tanda lain juga tidak ada," ucapnya.
Jenazah Dr Bagoes kemudian dilarikan ke RS Pusdik Gasum Porong. Pihak keluarga juga sudah dihubungi dan datang ke rumah sakit. Sampai Kamis siang, pihak lapas masih menunggu hasil visum dan pemeriksaan oleh pihak kepolisian.
Di sisi lain, petugas Lapas juga sempat menanyai tiga orang napi yang tinggal sekamar dengan Dr Bagoes. Mereka juga menyebut tidak ada peristiwa yang aneh atau janggal. "Dikatakan, sekitar jam 02.00 WIB, terdengar batuk-batuk. Tapi batuk biasa sehingga diabaikan oleh mereka," kisah Paegiyono.
Sebelum Dr Bagoes tidur di sel kamarnya, juga disebut tidak ada tanda sakit atau sebagainya. Bahkan, Selasa malam, Dr Bagoes sempat membantu napi di blok lain yang sakit.
Diakui Paegiyono, selama ini Dr Bagoes kerap membantu napi lain yang sakit. Dengan keilmuan kedokterannya, ketika dokter Lapas belum datang atau bagaimana, Dr Bagoes sering membantu.
"Rabu malam tadi, dia membantu napi lain yang sedang sakit. Dari situ, berarti kan kondisi Dr Bagoes ini baik-baik saja pada malam sebelum dia ditemukan meninggal dunia," urai Pargiyono.
Kendati demikian, pihaknya mengaku tidak berani berandai-andai. Sekarang ini, Lapas masih menunggu hasil visum dan pemeriksaan pihak kepolisian, untuk memastikan penyebab kematian Dr Bagoes. Terpidana yang disebut-sebut sebagai saksi kunci kasus P2SEM tersebut.