Kecelakaan Maut Sukapura Probolinggo

5 Fakta Kecelakaan Bus di Jalur Bromo, Firasat Pegawai RS Bina Sehat Jember Menjadi Kenyataan

Kabar sedih datang dari keluarga besar RS Bina Sehat Jember, pegawainya menjadi korban kecelakaan maut di jalur Bromo Probolinggo, Minggu siang.

Editor: iksan fauzi
Kolase Retro dok Pribadi keluarga Hendra
KORBAN KECELAKAAN MAUT : Keluarga Hendra anak dan istrinya menjadi korban kecelakaan maut PO Bus Inds 88 Trans di jalur Bromo Probolinggo, Minggu (14/9/2025). Hendra sekeluarga ikut rekreasi ke Gunung Bromo bersama keluarga besar pegawai RS Bina Sehat Jember yang berangkat sejak Sabtu (13/9/2025). 

SURYAMALANG.COM | PROBOLINGGO - Kabar sedih datang dari keluarga besar RS Bina Sehat Jember yang sebagian pegawainya menjadi korban kecelakaan maut di jalur Bromo Probolinggo, Minggu (14/9/2025) siang.  

Informasi yang dihimpun reporter SURYAMALANG.COM di lapangan, sementara ini terdapat delapan orang yang menjadi penumpang bus PO Bus IND'S 88 Trans itu meninggal dunia.

Sebanyak tujuh orang meninggal di tempat kejadian dan satu penumpang lainnya meninggal saat dalam perawatan di rumah sakit.

Penyelidikan sementara, penyebab kecelakaan bus nopol P 7221 UG tersebut dikarenakan mengalami rem blong saat perjalanan pulang dari rekreasi di Gunung Bromo.

Adapun lokasi kecelakan berlangsung di Jalan Raya Sukapura, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur sekitar pukul 14.00 WIB.

Pemilik RS Bina Sehat sekaligus mantan bupati Jember, Faida langsung mengerahkan semua mobil ambulans rumah sakit ketika mendengar kabar kurang baik itu.

Baca juga: Saksi Dengar Ledakan Sebelum Kecelakaan Maut Bus di Probolinggo, Angkut Nakes RS Bina Sehat Jember

Berikut 5 fakta sementara yang dirangkum SURYAMALANG.COM dari peristiwa kecelakaan maut PO Bus Inds 88 Trans :

  1. Pesan terakhir

Seorang korban meninggal dunia, Hendra Pratama (37) sebelum menjadi korban kecelakaan bus maut rupanya telah berpesan kepada adik perempuannya, Ririn.

Hendra menyampaikan pesan itu kepada Ririn sebelum berangkat ke acara wisata Gunung Bromo bersama pegawai RS Bina Sehat Jember pada Sabtu (13/9/2025).

Ririn mengungkapkan isi pesan kakanya, jika meninggal ingin dikuburkan di Kecamatan Panti, Kabupaten Jember.

"Sebelum berangkat kemarin, pesan ke adiknya, Ririn. Hendra pesan 'lek aku mati, kuburno nang Panti yo, aku kan pengurus masjid'. Ternyata bener, kejadian," ujar Abdul Wahab, ayah kandung Hendra Pratama kepada SURYAMALANG.COM, Minggu (14/9/2025).

Selain Hendra, ada juga istrinya Wardah (36) dan anak bungsunya Aizah Fahroni Agustin (7) yang turut menjadi korban meninggal.

Menurut Wahab, ketiganya nanti akan dikuburkan di pemakaman keluarga di Desa Serut, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember.

"Nanti dimakamkan di sana, itu juga permintaan keluarga istri Hendra. Selain juga ada pesan begitu ke adiknya," imbuh Wahab.

Hendra Pratama merupakan pegawai di bagian cleaning service.

Halaman
1234
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved