Breaking News

Kabar Mojokerto

Tim BPCB Jatim Temukan Pemukiman Kasta Ksatria Era Majapahit di Mojosari, Mojokerto

Tim BPCB Jatim menemukan pemukiman kasta ksatria era Majapahit di Dusun Sambeng, Desa Belahan Tengah, Mojosari, Kabupaten Mojokerto.

Penulis: Danendra Kusuma | Editor: Zainuddin
danendra kusuma
Petugas BPCB tengah melakukan pengukuran batu bata merah. Batu bata merah tersebut merupakan bagian dari situs purbakala yang ditemukan di Dusun Sambeng, Desa Belahan Tengah, Mojosari, Kabupaten Mojokerto. 

SURYAMALANG.COM, MOJOKERTO - Tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim menemukan pemukiman kasta ksatria era Majapahit di Dusun Sambeng, Desa Belahan Tengah, Mojosari, Kabupaten Mojokerto.

Tim menemukan pemukiman ini usai melalakukan ekskavasi selama 11 hari.

Dugaan sementara, dulu pemukiman ini dihuni masyarakat kelas ekonomi ke atas atau dalam struktur masyarakat Majapahit termasuk dalam Kasta Ksatria.

Petugas menemukan beberapa fragmen atau pecahan perabotan rumah tangga di lokasi, seperti porselen, lumpang penghalus bumbu dapur, dan tembikar halus.

Arkeolog BPCB Jatim, Wicaksono Dwi Nugroho menjelaskan pecahan porselen itu berasal dari abad 15 zaman Dinasti Ming atau Majapahit akhir.

Sedangkan tembikar dibuat dengan lebih halus menggunakan pembakaran sempurna.

“Fragmen porselen di import dari Tiongkok. Hanya masyarakat kalangan ekonomi ke atas yang memilikinya.”

“Makanya temuan ini mengarah ke pemukiman Ksatria,” kata Wicaksono kepada SURYAMALANG.COM, Sabtu (29/12).

Pihaknya juga menemukan beberapa benda kuno berupa patok lingga, dan selubung tiang.

Selubung tiang biasa diletakkan di tiang kayu penyangga rumah milik Ksatria.

“Selubung tiang ditemukan oleh masyarakat Dusun Sambeng di galian utama sebelah utara,” ujarnya.

Pemukiman Ksatria di Dusun Sambeng tidak ditemukan dalam bentuk struktur rumah utuh.

Tim BPCB hanya menemukan pondasi yang disusun menggunakan batu bata merah berukuran 28 X 18 X 6 CM.

Pondasi rumah tersusun satu sampai dua lapis bata.

Sebagian batu bata pondasi juga ditemukan rusak.

Petugas juga menemukan susunan batu bata merah dengan ukuran yang sama tidak jauh dari pondasi itu.

Batu bata itu disusun berjajar. Pada bagian bawah batu bata dilapisi batu alam andesit.

“Susunan batu bata itu merupakan lantai bangunan. Hanya masyarakat kelas menengah ke atas saja yang menggunakan lantai batu bata.”

“Masyarakat kelas bawah lantainya berupa tanah,” jelasnya.

Tim BPCB telah menggali 17 titik selama 11 hari.

Galian tersebut tersebar di beberapa titik Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Dusun Sambeng.

Pihaknya juga menemukan pondasi baru yang disusun dengan batu bata merah sekitar 20 meter sebelah utara galian utama.

Namun, sebagian struktur pondasi tersebut masih terpendam di dalam tanah karena belum digali.

Tim BPCB akan mencoba melakukan pengkajian selanjutnya terkait penemuan ini.

“Kami menemukan tiga bangunan. Namun, kami juga menemukan pondasi baru.”

“Ternyata bangunan meluas dan menyebar. Kami akan melakukan kajian ulang untuk menentukan sebaran, bentuk, jumlah serta bangunan ini saling berhubungan atau tidak,” urainya.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved