Kabar Banyuwangi
Pemkab Banyuwangi Gandeng BUMN Kembangkan Sumber Daya Manusia Di Pesantren
Penguatan ekonomi kaum muda santri diharapkan berbasis pada pendekatan teknologi sekaligus sebagai ikhtiar untuk memeratakan penetrasi ekonomi digital
Penulis: Haorrahman | Editor: Achmad Amru Muiz
SURYAMALANG.COM, BANYUWANGI - Pemkab Banyuwangi bakal menggiatkan kolaborasi dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mengembangkan kapasitas sumberdaya manusia (SDM) di lingkungan pesantren. Ini merupakan lanjutan dari kunjungan Menteri BUMN Rini Soemarno di Banyuwangi pada pekan lalu.
“Pemerintah pusat di antaranya melalui Kementerian BUMN punya komitmen kuat mendorong pengembangan pesantren. Insya Allah kita akan perkuat kolaborasi dengan BUMN untuk mendukung peningkatan kapasitas SDM pesantren, khususnya para santri,” kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di kantornya, Jumat (4/1).
Anas mengatakan, di Banyuwangi selama ini telah rutin digelar Festival Santri untuk memperingati Hari Santri Nasional yang telah ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden Jokowi sejak 2015 lalu. Rangkaian Festival Santri itu diikuti 10.000 santri Banyuwangi.
Ke depan, hal itu akan dikembangkan lebih komprehensif dengan dukungan BUMN. Pemkab Banyuwangi ingin mendesain Festival Santri secara lebih terintegrasi, terutama untuk mewujudkan pesantren sebagai kekuatan ekonomi rakyat dan kekuatan ekonomi kaum muda santri.
“Ini bagian upaya membumikan sekaligus mendukung visi pemerintah pusat untuk menjadikan anak-anak muda Indonesia, termasuk santri, sebagai penggerak kekuatan ekonomi,” ujar Anas.
Penguatan ekonomi kaum muda santri tersebut diharapkan Anas berbasis pada pendekatan teknologi sekaligus sebagai ikhtiar untuk memeratakan penetrasi ekonomi digital.
“Karena selama ini ada persepsi bahwa ekonomi digital hanya dimotori kalangan milenial perkotaan. Nah ini anak-anak muda perdesaan, termasuk di dalamnya santri, harus ambil peran,” ujar Anas.
Anas menambahkan, dengan dukungan BUMN, bisa digelar seri workshop tentang kewirausahaan berbasis teknologi sesuai potensi desa masing-masing pesantren. Misalnya, pengenalan teknologi pertanian untuk pesantren yang terletak di kawasan perdesaan
“Kemudian nanti ada Inspirational Lecture dari menteri, CEO BUMN, sampai CEO startup-startup ternama. Ini untuk memberi inspirasi ke anak-anak muda Banyuwangi agar terpacu mengejar cita-cita setinggi mungkin,” ujar Anas.
Kemudian ada Business Plan Competition dengan hadiah modal usaha. Juga ada creative workshop dengan pelatihan pembuatan film, seni kaligrafi, dan sebagainya untuk para santri.
“Pendidikan karakter khas pesantren yang sangat kuat, keilmuan Islam rahmatan lil alamin yang kokoh, dan ditambah dengan penguatan semangat kewirausahaan berbasis teknologi akan menjadi modal meningkatkan kualitas SDM santri,” tambah Anas. (haorrahman)