Malang Raya

Sampah Kota Malang Jadi Bahan Bidikan Lensa Mahasiswa Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri)

Sampah di Kota Malang menjadi bahan bidikan lensa mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2017 Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang, Minggu

SURYAMALANG.COM/Sylvianita Widyawati
Suasana pameran foto "Kehidupan Sampah" di Taman Singha Merjosari oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2017 Universitas Tribhuwana Tungga Dewi (Unitri) Malang, Minggu (6/1/2019). 

SURYAMALANG.COM, LOWOKWARU - Sampah di Kota Malang menjadi bahan bidikan lensa mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2017 Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang, Minggu (6/1/2019). Mahasiswa semester tiga itu memamerkan karyanya di Taman Singha Merjosari, Kota Malang.

"Kami memilih pameran di sini karena taman ini menjadi pusat kegiatan masyarakat," jelas Martiniana Pasrin, panitia kepada SURYAMALANG.COM di sela kegiatan.

Ada warga yang sambil jogging melihat pameran. Atau akan ke taman melewati pameran itu dan mampir melihat.

"Mari melihat Pak. Ini foto-foto tentang sampah dari mahasiswa Unitri," ujar seorang mahasiswa kepada warga yang lewat di taman. Peserta pameran adalah mahasiswa semester 3. Mereka hunting foto dan dipamerkan untuk penilaian UAS (Ujian Akhir Semester) mata kuliah Fotografi.

Sampah dibidik banyak sisi oleh mahasiswa. Ada dampaknya lalat ke makanan, para pengais rezeki dari sampah yaitu pemulung hingga kucing-kucing yang hidup dekat sampah untuk mengais makanan. Lokasi berburu foto adalah di Kota Malang.

Mahasiswa Ilmu Komunikasi yang ikut pameran adalah dua kelas sebanyak 80 orang. Karya yang ditampilkan ada yang dibikin pigura sendiri. Ada juga foto-foto kecil yang digantung dengan jepitan kayu (wooden clip).

Menurut Martiniana, dengan tema sampah, maka bisa mengetahui bagaimana pengelolaan sampah.

"Biasanya kan tahunya hanya buang sampah. Memang ada yang bisa didaur ulang dari sampah-sampah meski tak semauanya," ujar mahasiswa asa NTT ini.

Benyamin Doyapo menyatakan ia mencari objek foto di tempat pembuangan sampah di Merjosari tak jauh dari lokasi pameran pada 2 Desember 2018 lalu.

"Saya datang dua kali ke sana. Pagi hari belum menemukan moment pas yang saya inginkan," papat Benjamin.

Ia kemudian datang lagi sore dan mendapatkan angle foto yang diinginkan. Yaitu ada kegiatan petugas di sampah-sampah itu.

"Dengan praktik fotografi langsung, saya pribadi jadi bertambah wawasan. Apalagi hasilnya bisa dipamerkan bersama teman-teman," jawabnya.

Kata dia, alasan dosen fotografi M Abdul Gofur membuat tema "Kehidupan Sampah" karena belum ada sebelumnya.

"Fotonya sudah dinilai dosen. Tapi saya belum tahu dapat berapa," ungkapnya. Setiap mahasiswa dinilai dari satu fotonya.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved