Pengaturan Skor Liga Indonesia

Wasit Persibara Vs Persekabpas Pasuruan Ditangkap Satgas, Status Pertandingan Dipertanyakan

Gugatan dugaan pengaturan skor dalam laga Persibara Vs Persekabpas Pasuruan di Liga 3 akhirnya terbukti dengan penangkapan wasit oleh tim Satgas

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Galih Lintartika
Manajer Persekabpas Pasuruan, Suryono Pane. Klub asal Pasuruan ini puas wasit ditangkap Satgas antimafia Bola tapi mempertanyakan status pertandingan yang direkayasa itu 

SURYAMALANG.COM, PASURUAN  -Manajer Persekabpas Pasuruan, Suryono Pane, akhirnya lega sekaligus puas dengan sikap tegas tim satgas anti mafia bola Mabes Polri yang menangkap wasit laga Persibara Vs Persekabpas Pasuruan.

Pria yang akrab disapa Pane ini mengaku bahwa gugatan dugaan pengaturan skor dalam laga Persibara Vs Persekabpas Pasuruan di Liga 3 yang sempat merugikan timnya saat kompetisi lalu akhirnya dikabulkan. 

Bahkan, Tim satgas anti mafia bola juga sudah menangkap Nurul Safarid, wasit pertandingan Persibara Vs Persekabpas Pasuruan dalam babak lanjutan Liga 3 beberapa waktu lalu.

Wasit Jadi Tersangka, Modus Pengaturan Skor Diungkap, Sempat Rapat dan Terima Rp 45 Juta

Gelandang Muda Arema FC Jayus Hariono Akhirnya Dipanggil Indra Sjafri ke Timnas U-22, Ini Alasannya

Bursa Transfer Liga 1 2019 - Persebaya Surabaya Gagal Rekrut Loris Arnud

Wasit asal Garut itu ditangkap di Garut hari ini oleh tim Satgas anti mafia bola, karena diduga kuat terlibat dalam pengaturan skor pertandingan Persibara Banjarnegara vs Persekabpas Pasuruan.

Dalam kasus ini, Nurul Safarid menerima uang Rp 45 juta karena ikut membantu pengaturan skor pertandingan itu yang menguntungkan Persibara Banjarnegara.

"Saya sangat mengapresiasi tim Satgas anti mafia bola yang bertindak cepat. Laporan ini sebenarnya sudah kami laporkan dan layangkan ke PSSI, tapi tidak ada tembusannya. Dan kami bersyukur sudah ada kejelasan untuk kasus ini," kata dia, Selasa (8/1/2019) sore.

Pane menjelaskan, pihaknya sangat puas karena ada asas keadilan dalam kasus ini.

Saat itu, ia dan timnya merasa sangat dirugikan karena timnya kalah oleh Persibara Banjarnegara.

Sebenarnya, kalau semisal kalah secara terhormat, pihaknya kemungkinan besar bisa menerima secara lapang dada.

Sayangnya, pertandingan itu, timnya dicurangi oleh wasit yang bersangkutan.

Wasit memainkan segala cara , agar Persekabpas Pasuruan kalah dalam pertandingan yang digelar di Banjarnegara.

Saat itu, timnya mendapatkan hukuman penalti yang tak jelas alasan dan kesalahannya, dan gol offside yang disahkan oleh wasit. 

"Itu pertandingan penentuan, kalau kami menang, kami lolos babak lanjutan Liga 3 zona nasional. Karena kami kalah, Persibara Banjarnegara yang berhak lolos ke zona nasional. Di Pasuruan, kami menang 3 - 1, di kandang Persibara kami kalah 3 - 0, dengan dua gol ajaib yang diberikan sama wasit," tambahnya.

Saat itu, ia merasa ada yang tidak beres diantara wasit dan Persibara. Maka dari itu, ia melaporkan wasit yang menerima suap dan Persibara.

"Kedua pihak harus mendapatkan dan menerima hukuman berat. Pemberi dan penerima suap yang terlibat dalam pengaturan skor harus ditindak. dan terima kasih tim satgas anti mafia bola ini," ungkap dia.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved