Malang Raya
Underpass Karanglo Jangan Sampai Banjir, Ini Pesan Soal Drainase dari Universitas Brawijaya Malang
Banyak masukan dari warga yang mengingatkan agar underpass Karanglo nantinya tidak banjir di saat curah hujan tinggi.
Penulis: Benni Indo | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, KLOJEN – Underpass Karanglo Malang sudah mulai dikerjakan dan mendapat sambutan positif dari warga Malang, tapi juga mendapat peringatan untuk urusan banjir.
Dari pantauan SURYAMALANG.COM banyak masukan dari warga yang mengingatkan agar underpass Karanglo nantinya tidak banjir di saat curah hujan tinggi.
Peringatan supaya underpass Karanglo tidak kebanjiran di musim hujan juga disampaikan pakar transportasi Universitas Brawijaya (UB) Malang, Hendi Bowoputro
Underpass Karanglo diharapkan jadi solusi pengurai kemacetan di simpang empat Karanglo yang merupakan pertemuan arus lalu lintas di jalur utama dari jalan arteri Surabaya - Malang dan dari arah jalan Tol Pandaan- Malang - Batu itu bisa tak berfungsi jika nanti underpass banjir.
• Underpass Karanglo Malang Dikerjakan, Seperti Ini Penampakannya Bila Sudah Beroperasi
• Mulai Senin Pekan Depan, Gerbang UM Di Jalan Surabaya Akan Difungsikan Dua Arah
• Striker Baru Arema FC Dinilai Kegendutan, Ternyata Ini Kelebihannya Saat Berduel
pakar transportasi Universitas Brawijaya (UB) Malang, Hendi Bowoputro menyebut sistem drainase di proyek underpass Karanglo harus diperhatikan dengan baik.
Pasalnya, drainase yang baik berkaitan dengan upaya pencegahan tergenangnya air di jalur underpass.
Ia menjelaskan, sistem drainase menjadi sangat penting karena kawasan Malang dilalui aliran-aliran sungai besar.
Tidak jauh dari underpass, terdapat sungai yang berasal dari aliran Sungai Brantas.
“Jangan sampai drainasenya gagal seperti kejadian di Underpass Solo. Jadi yang perlu diperhatikan sistem drainasenya” ujar Hendi, Sabtu (12/1/2019).
Jika sistem drainase di jalur underpass tidak berfungsi baik maka mengganggu kelancaran lalu lintas.
Bahkan underpass tidak bisa dilewati jika genangan air tinggi.
Menurut Hendi, peristiwa Underpass Makamhaji Kecamatan Kartasura Solo menjadi pelajaran yang berharga.
Tiap hujan deras, Underpass itu mendapat luapan air dari aliran sungai dekat kawasan.
Tanpa disadari, terdapat endapan di drainase yang menyebabkan air meluap ke jalur underpass.
“Harus diperhatikan ketinggian tanahnya dengan sungai di sekitar. Diperkirakan juga jika hujan deras bisa naik berapa tinggi. Hal-hal ini yang harus diperhatikan” terangnya.