Malang Raya

Korban Cabul Diduga Dilakukan Oknum Guru SD Di Kota Malang Lebih Dari 20 Anak

Dalam pertemuan sejumlah orangtua wali murid yang menangis ketika menceritakan kembali pelecehan seksual yang dialami anak-anaknya.

Penulis: Benni Indo | Editor: Achmad Amru Muiz
Tribunnews.com
Ilustrasi. 

SURYAMALANG.COM, KLOJEN – Kasus pedofilia yang terjadi di SDN Kauman 3 semakin muncul ke permukaan dan meresahkan wali murid.

Seorang wali murid yang ditemui Suryamalang.com bercerita, ia ingin agar pelaku mendapatkan hukuman yang berat karena telah merusak masa depan putrinya.

Suatu malam menjelang tidur, ibu wali murid itu bertanya kepada anaknya yang sekolah di SDN Kauman 3.

“Apa yang sebetulnya terjadi dengan guru berinisial IM di sekolah?” kata si ibu menceritakan kembali kepada Suryamalang.com.

Pertanyaan itu muncul bukan serta merta begitu saja, melainkan berdasarkan desas-desus yang ibu dengar belakangan ini. “Ya begitu itu. Senang menyentuh-nyentuh,” jawab si anak kepada ibu.

“Adik pernah di sentuh?” tanya si ibu. “Pernah. Dua kali. Di bagian payudara,” jawab anak.

Sifat Asli Ahmad Dhani Dibongkar Tetangga, Beda Jauh Dengan yang Terlihat di Media Sosial

Videonya dengan Ariel Noah Diklaim Beredar, Aura Kasih Kabur ke Suatu Tempat, Ga Pernah Nyolek Ariel

Ustaz Yusuf Mansur Punya Putri Remaja yang Cantik Bak Selebgram, Kuliah di Oxford Inggris & Kekinian

Gaya Busana Mulan Jameela saat Menjenguk Ahmad Dhani di Rutan Medaeng, Dikawal 6 Cowok Bertubuh Gede

Lucinta Luna Emosi Sampai Banting HP di Depan Atta Halilintar, Nangis Gara-gara Ribut Soal Ini

Kesaksian itu membuat si ibu sedih, sekaligus memendam amarah.

Bagaimana tidak, sejak menyekolahkan anaknya yang pertama hingga yang paling kecil selama 15 tahun, di SDN Kauman 3, baru kali ini ia mendapati kabar pedofilia.

Lebih menyedihkan lagi, putrinya menjad salah satunya korbannya. Si ibu kemudian bercerita lebih detail.

Pada 29 Januari 2019, pihak sekolah mengundang sekitar 20 orangtua wali murid. Undangan itu topiknya agenda pendidikan.

Si ibu yang menjadi sumber Suryamalang.com ini awalnya tidak mendapatkan undangan. Namun ia mengetahui adanya informasi undangan itu.

“Sebelumnya saya ikut kumpul-kumpul dengan para orangtua wali murid. Saat makan-makan itu, mereka cerita ada kasus seperti ini. Makannya saya juga maksa ikut datang saja meski tidak diundang,” katanya.

Saat di sekolah, para wali murid ditemui Kepala Sekolah SDN Kauman 3 Irina Rosemaria dan Musiah, seorang guru kelas 6.

Pertemuan itu berlangsung di sebuah ruangan. “Saat pertemuan itu, kepala sekolah bilang kalau pihaknya kecolongan akibat perilaku yang dilakukan oleh guru olah raga,” katanya.

Si ibu kemudian mengangkat tangan. Namun ia mengaku sempat diabaikan oleh Irina. Saat mendapatkan kesempatan, si ibu menanyakan kenapa kasus itu tidak dilaporkan ke pihak kepolisian?

“Jawabannya, kata kepala sekolah, apa tidak dipikirkan lebih jauh. Nanti anak-anak anda akan dibawa-bawa oleh para wartawan dan polisi,” tutur si ibu menceritakan kembali apa yang disampaikan Irina dalam pertemuan akhir Januari itu.

Sekolah juga mempertimbangkan nama baik sekolah ketika kasus itu dilaporkan ke pihak kepolisian.

Dandanan Cetar Ayu Ting Ting Piknik ke Turki Bernilai Fantastis, 5 Item Ini Bikin Kantong Kempes

5 Fakta Durian, Benarkah Bisa Sebabkan Kematian? Pendapat Ini Kontras dengan Kejadian di Minahasa

5 Penampakan Rumah Caca Tengker adik Nagita Slavina yang Gak Kalah Kinclong dari Hunian Kakaknya

Si ibu mendengar langsung bahwa IM mengakui perubuatannya ketika ditanya oleh Irina. Si ibu terus bercerita dengan sesekali menghelus dada dan menghela nafas panjang.

“Ada juga rekaman video yang diambil oleh seorang guru. Video itu menggambarkan pelecehan yang dilakukan pelaku. Tapi ya itu, video itu sampai sekarang tidak dieketahui keberadaannya. Saya tegaskan, kalau pihak sekolah sampai menghilangkan video itu, berarti itu salah karena itu barang bukti,” tegasnya.

Dalam pertemuan itu, terdapat sejumlah orangtua wali murid yang menangis ketika menceritakan kembali pelecehan seksual yang dialami anak-anaknya.

Bahkan ada anak yang dibekap oleh IM demi memenuhi hasrat seksualnya. Namun anak itu berhasil melepaskan diri dari bekapan setelah menggigit tangan pelaku.

Selain itu, ada juga dua orang anak yang disuruh memegang alat kelamin pelaku. Kedua pelaku lantas disuruh mengonani kemaluan pelaku.

“Ada ibu-ibu yang anaknya mengalami kelakuan yang parah. Mereka menangis menceritakan itu,” tegas si ibu sembari geleng-geleng kepala.

Kata si ibu, pelaku kerap mengincar korban yang berasal dari kelas rendah seperti kelas 1 atau 2. Pasalnya mereka tidak berani melapor dan tidak mengetahui apa dampak dari perilaku yang dilakukan pelaku.

Dari 20 orangtua wali murid yang diundang ke sekolah, ia mengasumsikan ada 20 anak juga yang menjadi korban. Bahkan angka itu bisa lebih.

Dengan temuan fakta seperti itu, si ibu heran tidak ada tindakan tegas dari pihak sekolah. Pasalnya, perilaku IM membahayakan masa depan anak-anaknya. Pelaku merupakan guru baru di SDN Kauman 3. Ia masuk ke SD sejak semester ganjil pada Agustus 2018.

Dari keterangan yang didapat Suryamalang.com di lapangan, sudah sejak Agusutus itu pelaku melakukan perbuatan bejatnya.

Keterangan itu didapat dari informasi bahwa ada seorang anak yang mengaku mendapat perilaku pelecehan seksual sejak pelaku masuk dan mengajar di SDN Kauman 3.

Dalam pertemuan itu, pihak sekolah mengaku telah melaporkan perilaku salah satu gurunya itu ke Dinas Pendidikan Kota Malang. Setelah laporan itu masuk, pihak Dinas Pendidikan Kota Malang menonaktifkan pelaku. “Iya, katanya di non aktifkan,” imbuhnya.

Namun si ibu masih merasa tidak puas. Ia pun berencana untuk melaporkan kejadian itu ke polisi agar pelaku mendapatkan ganjaran yang setimpal, tidak sekadar sanksi non aktif.

Si ibu awalnya mengajak beberapa wali murid untuk melaporkan kasus itu ke polisi. Namun, banyak yang tidak bisa.

Alasannya beragam, ada yang dilarang oleh suaminya, ada yang menghadiri acara pernikahan hingga terkendala karena ada anaknya yang sakit.

Akhirnya si ibu berangkat sendiri ke Polres Malang Kota untuk melapor. Si ibu bersama seorang orangtua wali murid lagi dimintai keterangan polisi. Bahkan anaknya juga sudah menjalani visum di rumah sakit. 

Oknum Guru Hilang

Kepala Sekolah SDN Kauman 3, Irina Rosemaria mengatakan, kalau IM, oknum guru olah raga yang diduga melakukan pencabulan ke sejumlah muridnya, sudah tidak ada di sekolah.

IM tidak berada di SDN Kauman 3 semenjak sekolah mengetahui adanya peristiwa itu Januari lalu.

"Yang bersangkutan sudah tidak di sini lagi," ujarnya, Senin (11/2/2019).

Irina mengaku tidak mengetahui keberadaan IM saat ini. Ia juga menegaskan sudah melaporkan kejadian itu ke Dinas Pendidikan Kota Malang.

Irina menjelaskan secara detail peristiwa itu ke Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang, Zubaidah.

"Kalau sekolah sudah menyelesaikan secara prosedural. Sudah saya jelaskan ke atasan saya," ungkapnya.

Irina mengatakan, tidak bisa memberikan keterangan lebih kepada media. Sejumlah pertanyaan wartawan terkait adanya pertemuan tanggal 29 Januari yang dihadiri sekitar 20 walimurid tidak dijawab.

Pun saat dikonfirmasi bahwa IM telah mengakui perbuatannya di hadapan Irina. "Saya tidak bisa memberi keterangan. Saya diperintah atasan, tidak usah disampaikan apa-apa," katanya.

Sementara di Kantor Dinas Pendidikan Kota Malang pada pukul 09.00 WIB,  dari sejumlah pegawai Dinas Pendidikan mengaku tidak mengetahui keberadaan IM.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang, Zubaidah sedang dalam perjalanan ke Jakarta saat dihubungi.

"Saya tidak bisa menjelaskan lewat telefon. Saya sedang ke Jakarta," ujar Zubaidah lewat sambungan telefon ke Suryamalang.com.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved