Kabar Surabaya

Bertemu Dengan IMM, Gubernur Jatim Ajak Diskusi Masalah Industrialisasi Dan Limbah

Khofifah memberikan apresiasinya atas kepedulian generasi muda pada lingkungan hidup. Khususnya terkait masalah limbah yang ada di Jawa Timur.

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Achmad Amru Muiz
suryamalang.com/Gatimatuz Zahro
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima audiensi dan dialog para pemuda Jawa Timur yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Selasa (26/2/2019). 

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menerima audiensi dan dialog para pemuda Jawa Timur yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Selasa (26/2/2019).

Dalam kesempatan itu,  Khofifah memberikan apresiasinya atas kepedulian generasi muda pada lingkungan hidup.  Khususnya terkait masalah limbah yang ada di Jawa Timur. 

Gubernur Jawa Timur, Khofifah mengatakan, limbah yang muncul berasal dari banyak sumber dan beragam kategori. Termasuk  limbah rumah sakit dimana sebagian diantaranya terdapat  kandungan radioaktif yang berbahaya.

Kondisi tersebut apabila tidak dikelola dengan baik, maka akan membahayakan kesehatan masyarakat. Di lain pihak ada  limbah industri  yang juga harus di tangani dan diolah agar industrialisasi terus  berkembang tetapi daya dukung lingkungan tetap baik.

Untuk itu,  Khofifah mengatakan, pihaknya menginginkan agar Jatim segera  memiliki  tempat pengolahan  limbah B3  sehingga permasalahan limbah khususnya limbah B3  di Jawa Timur segera teratasi. Terlebih karena selama ini limbah B3 dari industri di Jatim harus dikirim jauh ke Jawa Barat.  

"Ke depan apabila kita sudah memiliki Pengolahan limbah B3  di Jatim  akan  memberi dampak positif bagi  masyarakat mengingat kemajuan industrialisasi yang dapat memajukan kesejahteraan masyarakat akan beriring dengan pembangunan lingkungan hidup yang baik pula " urainya.

Di sisi lain,  Khofifaj juga menyebut kelak sebelum membangun industrialisasi harus ada kajian yang komprehensif.  

Baik  aspek lingkungan sekitar, manfaat yang didapatkan  masyarakat, serta kemungkinan melibatkan peran Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).  Ini agar proses berkembangnya industri bisa memberikan nilai tambah yang lebih besar bagi masyarakat. 

Selain itu, dalam kesempatan ini Khofifah juga mengenalkan progran Nawa Bhakti Satya, dimana salah satu programnya adalah Milenial Incubation For Enterpreneurship and Innovation (Milea).

Program ini sangat sesuai dengan cita cita bersama kaum milenial  saat ini yaitu menciptakan kaum muda yang mandiri, kreatif dan inovatif serta dapat membuka peluang usaha sendiri dengan menguasai teknologi digital.

"Saya berharap pemuda  jatim terutama IMM dapat menjadi mahasiswa yang peduli terhadap sekitarnya dan menjadi bagian kelompok masyarakat yang produktif. Jika ini didukung dan diterapkan maka pemuda dan  mahasiwa  akan lebih mandiri," pungkasnya.

Sementara Ketua Umum DPD IMM Jatim, Andreas Susanto menyampaikan, akan mensinergikan program kerja Pemprov Jatim dengan program kerja IMM.

Agenda utama Pengurus DPD IMM Jatim akan menggelar pelantikan pengurus pada 10 Maret 2019 yang akan datang. Dirinya berharap, acara yang digelar nanti dapat dihadiri langsung  Gubernur Khofifah.

"Gubernur menyambut baik undangan itu. sekaligus mendukung pelaksanaan kegiatan dimaksud.  semoga saya bisa hadir langsung bertemu dengan adik-adik IMM saling bersilahturahmi," jelasnya.

Khofifah sempat menyarankan agar momen pelantikan tersebut bisa dilaksanakan  di Gedung Negara Grahadi. Karena, gedung bersejarah tersebut adalah milik semua elemen. Hanya saja, sebut Andreas, Khofifah meminta agar penggunaannya tetap dijaga dengan baik.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved