Mengenal Tanaman Obat, Manfaat, dan Cara Pengolahannya, Mulai Temulawak sampai Lidah Buaya

Laporan wartawan SURYAMALANG.COM : Christine Ayu

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Tanaman obat memiliki khasiat untuk  menyembuhkan berbagai macam penyakit.

Selain harganya yang relatif lebih murah, tanaman obat  juga dapat ditanam sendiri di rumah.

Dosen pengobatan tradisional Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Maya Septriana Apt Akp MSi berbagi cerita mengenai lima tanaman obat, yaitu temulawak, kumis kucing, daun sirih, daun dewa, dan lidah buaya, beserta manfaat, dan cara pengolahannya.

1. Temulawak

Temulawak dikenal dengan nama Curcuma de Java.

Maya menuturkan Temulawak memiliki khasiat di antaranya melindungi sel hati, menambah nafsu makan, dan menjaga daya tahan tubuh.

“Kandungan pada temulawak yang paling dikenal adalah kurkumin dan minyak atsiri,” tutur Maya.

Kurkumin yang memberi warna pada rimpang ini mengandung antioksidan tinggi yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh.

Mengonsumsi temulawak dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti dikeringkan (simplisia), diparut, atau dicampur pada makanan.

“Kalau simplisia, temulawaknya diiris tipis-tipis. Lalu dianginkan pada suhu ruangan agar benar-benar kering.”

“Kalau sudah, bisa ditimbang, kemudian direbus,” tutur Maya kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (27/2/2019).

Temulawak juga bisa dikonsumsi dengan cara diparut, kemudian direbus.

“Setelah diparut, rebus selama 15-30 menit. Diamkan sampai endapannya turun.”

“Pengendapan ini dilakukan, agar bagian-bagian yang kurang bersih tidak ikut terminum.”

“Kalau sudah, bisa disaring dan siap diminum,” lanjutnya.

Selain dua cara tersebut, temulawak juga dapat dicampur pada makananan, misalnya pada puding agar lebih menarik untuk dikonsumsi.

2. Kumis Kucing

Kumis kucing atau Orthosiphon aristatus adalah tanaman obat yang berkhasiat selanjutnya.

Tanaman yang dikenal sebagai javanese tea ini berkhasiat untuk memperlancar buang air kecil karena mengandung senyawa untuk diuretik.

“Kalau ada yang sakit kencing batu, bisanya mengonsumsi tanaman kumis kucing ini,” jelasnya.

Bagian dari kumis kucing yang biasanya digunakan adalah daun, batang, dan bunga.

Kumis kucing dapat dinikmati dengan cara direbus atau dengan simplisia.

“Batang, daun, dan bunganya dapat dikonsumsi. Bisa langsung direbus atau dikeringkan terlebih dahulu kemudian diseduh layaknya teh.”

“Lebih baik dikonsumsi tanpa dicampur gula,” terangnya.

3. Daun Sirih

Daun sirih dapat dimanfaatkan sebagai antiseptik yang berfungsi untuk membunuh kuman, misalnya membersihkan organ kewanitaan.

“Air rebusan daun sirih dapat digunakan untuk membersihkan organ kewanitaan yang dapat mengurangi kuman dan keputihan,” jelasnya.

Selain itu, kumur dengan air rebusan daun sirih juga dapat menghilangkan bau mulut dan menyembuhkan sariawan.

Untuk membunuh kuman pada luka, dapat dibilas dengan air rebusan daun sirih atau  menutupnya dengan daun sirih yang sudah ditumbuk.

4. Daun Dewa

Daun dewa memiliki nama latin gynura divaricata.

“Daun dewa, sejak jaman dahulu dikonsumsi sebagai obat kanker dan tumor,” tutur Maya.

Selain mengandung antioksidan, kandungan senyawa aktif pada daun dewa dapat sebagai obat kanker atau tumor.

Tanaman obat ini dapat dinikmati dengan berbagai cara, mulai dari dimasak seperti ditumis, dimakan mentah sebagai lalapan, hingga dijadikan jus sayur.

“Daun dewa punya aroma khas, seperti langu,” tutur Maya.

5. Lidah Buaya

Tanaman obat yang kelima adalah lidah buaya.

Bagian yang dapat dimanfaatkan pada lidah buaya adalah bagian gel yang memiliki warna bening dan berlendir.

“Sekarang lidah buaya banyak dimanfaatkan untuk perawatan kecantikan.”

“Bisa buat masker, obat jerawat, merawat rambut, dan lain sebagainya,” tutur Maya.

Selain itu, lanjutnya, tanaman yang memiliki nama ilmiah aloe vera ini juga dapat menutup luka serta membantu sistem pencernaan.

“Untuk orang susah BAB, bisa konsumsi lidah buaya. Dia antioksidannya tinggi, banyak mengandung mineral dan vitamin c juga,” jelas Maya.

Untuk pemakaian luar, gel aloe vera dapat langsung diaplikasikan tanpa direbus terlebih dahulu.

Sementara itu, untuk dikonsumsi, lidah buaya bisa direbus terlebih dahulu.