Kabar Lumajang

Tongkang Angkut 11.230 Ton Batubara Lego Jangkar di Lumajang, Dari Kalimantan hendak ke Cilacap

Sebuah kapal tongkang pengangkut batubara terpaksa melego jangkar di perairan wilayah Kecamatan Tempursari, Lumajang, Kamis (7/3/2019).

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: yuli
ist
Tug boat dan tongkang membawa 11.230 ton batubara, bersandar sekitar 1 kilometer dari bibir pantai di Lumajang. Batubara itu hendak dibawa ke PLTU Cilacap, Jawa Tengah, dari Kalimantan Selatan. 

SURYAMALANG.COM, LUMAJANG - Sebuah kapal tongkang pengangkut batubara terpaksa melego jangkar di perairan wilayah Kecamatan Tempursari, Lumajang, Kamis (7/3/2019).

Bersandarnya kapal tongkang ini membuat nelayan setempat melaporkannya ke Polsek Tempursari, Jumat (8/3/2019).

Setelah mendapat laporan itu, pihak kepolisian mengecek keberadaan kapal itu. Kapal tongkang itu diketahui membawa 11.230 ton batubara dan bersandar berjarak sekitar 1 kilometer dari bibir pantai. Batubara itu hendak dibawa ke PLTU Cilacap, Jawa Tengah, dari Kalimantan Selatan.

Kapal tongkang itu berhenti di perairan Tempursari karena kapal penarik (tugboat/kapal tunda) tongkang itu mengalami mati mesin. Kapal pengangkut batubara itu berangkat dari Kalimantan Selatan, Senin (4/3/2019) lalu.

Nahas, di tengah perjalanan, saat melewati Selat Bali, mesin penggerak di sisi kiri kapal tunda mati. Akhirnya hanya dengan memakai satu mesin, tugboat itu tetap berjalan sampai akhirnya kru kapal memutuskan bersandar di perairan Tempursari.

Chief Officer kapal tongkang itu, Fadly Raimond, menuturkan, kapalnya tidak terdampar.

“Kami tidak terdampar, tapi sengaja lego jangkar. Ada masalah dengan mesin sebelah kiri, jadi kami lego jangkar di tengah laut untuk mencari penyebab kerusakan mesinnya. Dua staf saya juga saya suruh turun ke darat untuk cari spare part yang dibutuhkan,” ujar Fadly.

Sementara itu Kapolres Lumajang AKBP M Arsal Sahban mengatakan pihaknya mendapatkan laporan adanya sebuah kapal yang terdampar dari masyarakat. Karenanya, kepolisian mengecek keberadaan kapal tersebut.

“Informasi dari masyarakat tadi pagi kami peroleh kalau ada kapal yang terdampar. Untuk mengantisipasi adanya korban jiwa, saya perintahkan jajaran saya untuk mendekat ke kapal untuk mengecek situasinya. Alhamdulillah, setelah mendekat dan bertemu dengan awak kapal, kami sudah mendapatkan penjelasan langsung dari kepala kapalnya, yang intinya semua awak kapal selamat dan keberadaan mereka di sini karena adanya kerusakan mesin. Saat ini dalam proses perbaikan. Kami akan bantu mencarikan spare-part yang dibutuhkan,” kata Arsal, Jumat (8/3/2019).

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved