Malang Raya

Tak Hanya Temukan Koin Kuno Dan Emas, Warga Sekarpuro Malang Juga Sering Temukan Gigi DanTulang

Koin kuno yang kini juga banyak ditemukan oleh warga dulunya ia juga sempat menemukan. Namun, koin itu hanya dibiarkan saja.

Penulis: Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah | Editor: Achmad Amru Muiz
suryamalang.com/Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah
Beberapa Koin kuno yang ditemukan oleh warga Sekarpuro Malang di lokasi tempat dibangunnya jalan Tol Malang-Pandaan. 

SURYAMALANG.COM, PAKIS - Warga yang tinggal di sekitaran lokasi penemuan situs kuno tak hanya menemukan benda-benda kuno saja, namun juga menemukan tulang belulang serta gigi manusia.

Hal itu disampaikan oleh Tamari (50), warga Jalan Melati, Kelurahan Sekarpuro, Kecamatan Pakis. Menurutnya, lokasi tempat ditemukannya benda kuno itu dulunya merupakan tanahnya sebelum dibeli untuk pembangunan jalan tol.

"Dulunya tanah saya ini merupakan tegalan yang saya tanami tebu, pohon sengon hingga jagung. Diarea tersebut saya sering menemukan gigi manusia. Dulu juga sempat menemukan tulang belulang," ujarnya.

Namun, tulang belulang itu ia kubur kembali dan tak sempat ia bawa pulang ke rumah.

Kata Tamari, tak hanya dirinya saja yang pernah menemukan tulang belulang itu, tapi beberapa warga juga pernah menemukan tulang belulang.

"Terakhir sekitar empat tahun lalu saya menemukan, tp ya gitu saya kubur lagi. Lagian mau buat apa juga," paparnya.

Tak hanya itu, koin kuno yang kini juga banyak ditemukan oleh warga dulunya ia juga sempat menemukan. Namun, koin itu hanya dibiarkan saja oleh dirinya karena hanya ia anggap sebagai koin biasa.

"Sebelum ada pembangunan tol ini saya sudah sering menemukan koin kuno ini. Namanya juga saya ngga tahu, jadi ya saya biarkan saja," ungkapnya.

Dari mitos yang beredar di kalangan masyarakat, lokasi penemuan benda kuno itu merupakan tempat yang angker. Kata Tamari, dulunya banyak warga yang sering begadang di sana dan menemui hal-hal yang aneh.

"Tak jauh dari lokasi tegal saya ada sebuah sumber yang dulunya adalah punden dan kata kakak saya banyak arca yang bertebaran di sana. Bahkan pada tahun 70-an ada tetangga saya meninggal dunia setelah membuang arca yang ada di punden tersebut," tandasnya.

Meskipun demikian, pria berusia 50 tahun itu tak tertarik untuk mengkoleksi ataupun memiliki benda-benda bersejarah tersebut. Karena ia sejak dulu sudah sering menemukan benda-benda kuno ketika sedang mencangkul di tegalnya.

"Enggak tahu ya, saya dari dulu gak ingin mencoba memiliki," tuturnya.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved