Kabar Mojokerto

Diduga Sakit Gangguan Jiwa Kambuh, Seorang Anak Tega Menggorok Leher Ibu Kandung Di Mojokerto

Teriakan minta tolong Soning membuat para warga lain terbangun dari tidurnya. Wargapun berbondong-bondong mendatangi rumah Soning.

Penulis: Danendra Kusuma | Editor: Achmad Amru Muiz
suryamalang.com/Danendra Kusuma
Muhammad Ikyu Avianto dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Lawang, Malang usai menggorok leher ibunya, Rabu (13/3) Di Mojokerto 

SURYAMALANG.COM, MOJOKERTO - Muhammad Ikyu Avianto (23) warga Dusun Sumberdadi, Desa Gunung Sari Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto tega menggorok leher ibu kandungannya sendiri, Soning (62) dengan pisau dapur. Beruntungnya, Soning tak sampai meregang nyawa setelah para tetangga langsung membawanya ke Puskesmas Dawarblandong.

Redjo (55) saksi mata sekaligus tetangga Soning mengatakan, kejadian itu terjadi Selasa (12/3) dini hari sekitar pukul 24.00 WIB. Saat itu, Redjo bersama Sumadi, Kepala Dusun Sumberdadi tengah nongkrong.

"Saya nongkrong bersama kepala dusun (Sumadi) tak jauh dari rumah Soning, jaraknya sekitar 5 meter," katanya kepada Suryamalang.com, Rabu (13/3).

Saat asyik berbincang, Redjo dikagetkan dengan suara teriakan seseorang perempuan yang meminta tolong. Perempuan itu tak lain adalah Soning.

"Soning berteriak meminta tolong. Kemudian saya melihat Soning berlari ke arah teras rumah dan mendekap salah satu pondasi rumah. Saya pun berlari mendekatinya bersama Kepala Dusun," ucapnya.

Sesampainya di halaman rumah Soning, Redjo dan Sumadi terkejut. Betapa tidak, kaus dan tangan Soning berlumuran darah. Selain itu, ada luka robek di leher kiri Soning.

"Soning saya tanya apa yang terjadi? Dia menjawab 'leher saya digorok anak saya'," timpal Sumadi.

Teriakan minta tolong Soning membuat para warga lain terbangun dari tidurnya. Para warga berbondong-bondong mendatangi rumah Soning.

Melihat kondisi itu, Redjo dan Sumadi meminta pemuda dusun untuk membawa Soning ke Puskesmas Dawarblandong. Selanjutnya Sumadi menelepon pihak kepolisian.

"Saya langsung mengabarkan kejadian ini ke pihak kepolisian dan Kepala Desa Gunung Sari Pak Susanto," ucap Sumadi. 

Tak seberapa lama polisi pun datang. Namun, polisi tak bisa langsung membekuk Avianto. Sebab, Avianto mengunci rapat rumahnya. "Avianto juga sempat memecah salah satu kaca jendela rumahnya dengan parang," ucap Sumadi.

Setelah, memecah kaca jendela, Avianto membuka pintu rumah dan duduk di depan teras. Saat itu Avianto masih memegang parang.

"Para warga pun lari berhamburan karena Avianto masih memegang parang. Pihak polisi pun menyemprotkan gas dari alat pemadam kebakaran. Bukannya menyerah, Avianto justru masuk ke dalam rumah dan kembali mengunci pintu," ujarnya.

Ditambahan Redjo lagi, polisi terpaksa mendobrak pintu dan merangsek ke rumah.  Kondisi rumah Soning gelap gulita karena tak ada satupun lampu yang menyala.

"Avianto bersembunyi di kamar tengah rumah dan masih memegang parang. Polisi pun menembakkan gas air mata untuk melumpuhkan Avianto. Cara itu berhasil, Avianto langsung digelandang ke Mapolsek Dawarblandong," paparnya.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved