Rumah Politik Jatim

BPP Prabowo Menilai Pernyataan Kiai Anwar Iskandar Provokatif Dan Memecah Belah Umat

Badan Pemenangan Provinsi (BPP) Prabowo-Sandi di Jawa Timur menyayangkan pernyataan KH Anwar Iskandar.

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Achmad Amru Muiz
suryamalang.com/Bobby Constantine Koloway
Ketua Harian BPP Jatim, Anwar Sadad (kiri). 

Di antaranya, untuk mengantisipasi berkembangnya berbagai paham yang menentang ide gagasan NU. "...Sesuatu yang bid'ah, musrik, yang taghud, dan lain sebagainya. Dan mereka ini akan membuat sebuah kekuatan," kata Kiai Anwar.

"Yang apabila terjadi, maka akan menjadikan Islam mainstream seperti NU dan pesantren hanya akan menjadi fosil di masa depan," kata Kiai Anwar menegaskan.

Menurutnya, berbagai program keberpihakan terhadap pesantren di pemerintahan Jokowi selama ini tidak akan dilanjutkan andai Jokowi-Ma'ruf gagal di pilpres. "Jangan berpikir masih ada tahlil. Jangan berpikir masih ada dzikir di istana. Jangan berpikir masih ada hari santri kalau sampai Kiai Ma'ruf kalah," yang lantas dijawab Naudubillah Hamindalik, oleh peserta pertemuan.

"Sampean semua masih ingin hari santri? Masih ingin dzikir berkumandang di istana? Masih ingin budaya Nahdlatul Ulama dan ahlusunnah terus berkembang di Indonesia?," tanya Kiai Anwar yang lantas dijawab "masih" oleh para jemaah.

"Jawabnya hanya satu. Kalau ingin semuanya masih, 17 April yang akan datang semua kita ajak untuk memilih Kiai Ma'ruf," lanjut Kiai Anwar.

Kiai Awar menyebut, memilih Kiai Ma'ruf merupakan satu-satunya jalan untuk bisa menjaga keberadaan NU. "Itu adalah jawaban. Itu adalah jawaban bagaimana menyelematkan ahlusunnah waljamaah dan bagaimana menyelematkan Negara Kesatuan Republik Indonesia," katanya. 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved