Jendela Dunia

4 Lokasi yang Jadi Tempat Siswi SMP Berhubungan Intim dengan Belasan Temannya, Termasuk di Kelas

4 Lokasi yang jadi tempat siswi SMP berhubungan intim dengan belasan temannya, termasuk di kelas, ini fakta yang terungkap

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Dyan Rekohadi
TribunPekanbaru.com
(Ilustrasi) 4 Lokasi yang Jadi Tempat Siswi SMP Berhubungan Intim dengan Belasan Temannya, Termasuk 

Gejala dan penyebabnya 

Mengutip dari Nakita.grid.id ada beberapa gejala dan penyebab mengapa seseorang bisa kecanduan hubungan intim, berikut ulasannya. 

Perilaku kecanduan berhubungan intim adalah keasyikan berlebihan dengan fantasi hubungan intim, dorongan atau perilaku yang sulit dikendalikan, menyebabkan seseorang tertekan, atau secara negatif memengaruhi kesehatan, pekerjaan, hubungan, atau bagian lain dari hidup.

Perilaku hubungan intim berlebihan mungkin melibatkan berbagai pengalaman sensual yang umumnya menyenangkan.

gejala dan penyebab kecanduan hubungan intim
gejala dan penyebab kecanduan hubungan intim (Pexels)

Contohnya termasuk masturbasi, memiliki banyak pasangan untuk berhubungan intim, menonton film 'dewasa' dan sebagainya.

Ketika perilaku sensual ini menjadi fokus utama dalam hidup seseorang, sulit dikendalikan, dan mengganggu atau membahayakan orang lain, mereka dapat dianggap sebagai perilaku kecanduan berhubungan intim

Tidak peduli apa itu disebut atau sifat yang tepat dari perilaku, kecanduan berhubungan intim yang tidak diobati dapat merusak harga diri, hubungan, karir, kesehatan dan orang lain. 

Bagaimana gejalanya?

Beberapa indikasi bahwa seseorang mungkin berjuang dengan perilaku kecanduan berhubungan intim termasuk:

- Memiliki khayalan, dorongan, dan perilaku berhubungan intim yang berulang dan intens yang menghabiskan banyak waktu dan merasa seolah berada di luar kendali.

- Merasa terdorong untuk melakukan perilaku sensual tertentu, merasakan pelepasan ketegangan sesudahnya, tetapi juga merasa bersalah atau menyesal.

- Sudah mencoba namun tidak berhasil untuk mengurangi atau mengendalikan fantasi, dorongan, atau perilaku sensual.

- Menggunakan perilaku sensual sebagai pelarian dari masalah lain, seperti kesepian, depresi, kecemasan atau stres.

- Terus terlibat dalam perilaku sensual yang memiliki konsekuensi serius, seperti potensi untuk mendapatkan atau memberi orang lain infeksi menular sensual, masalah di tempat kerja, persoalan keuangan, atau masalah hukum.

- Kesulitan membangun dan mempertahankan hubungan yang sehat dan stabil.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved