Kabar Sidoarjo
Dorong Terbentuknya Kawasan Industri Di Sidoarjo Untuk Pacu Investasi
Sejauh ini ada dua kawasan yang terus didorong untuk menjadi kawasan industri baru. Yakni kawasan Lingkar Timur, serta kawasan industri baru Jabon.
Penulis: M Taufik | Editor: Achmad Amru Muiz
SURYAMALANG.COM, SIDOARJO - Pemkab Sidoarjo terus berupaya mendorong pertumbuhan laju investasi di Kota Delta. Upaya itu, diantaranya dengan terus mendorong terbentuknya sejumlah kawasan industri.
Sejauh ini ada dua kawasan yang terus didorong untuk menjadi kawasan industri baru. Yakni kawasan Jalan Veteran atau Lingkar Timur, serta kawasan industri baru di Jabon.
"Dua kawasan itu dirancang jadi kawasan industri. Ini sebagai bentuk dorongan untuk memacu investasi di Sidoarjo," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sidoarjo, Agoes Boedi Tjahjono, Minggu (7/4/2019).
Di Jalan Veteran, sejauh ini sudah ada satu perusahaan yang membentuk kawasan industri. Yakni Safe n lock. "Kemudian di Jabon juga kami upayakan jadi kawasan industri," jelasnya.
Potensi investasi di Sidoarjo memang masih tinggi. Sepanjang tahun 2018 lalu, angka Investasi yang masuk mencapai Rp 23,8 triliun, jauh di atas target sebesar Rp 16,9 triliun.
Demikian halnya pada tahun 2017, dari target awal sebesar Rp 16 triliun realisasinya tembus Rp 17,8 triliun. Sementara tahun 2019 ini, targetnya mencapai Rp 17,1 triliun.
"Melihat pertumbuhan tahun lalu, kami sangat optimistis target tahun ini juga bakal tercapai. Penentuan target ini sudah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2016-2021," ungkap Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP), Ari Suryono.
Menurut Ari, terus meningkatnya angka investasi itu dipicu beberapa hal, termasuk kemudahan penanaman modal. Sejak tahun lalu, pemkab menerapkan sistem Online Single Submission (OSS).
Dalam sistem ini, semua cukup lewat online. Namun, investor harus mendaftar terlebih dulu ke pemerintah pusat sebelum menanamkan uangnya. Dan sistem ini terkoneksi secara nasional.
"Penerapan OSS memudahkan daerah. Proses perizinan berjalan lebih cepat, sehingga investor dimudahkan. Dan melalui sistem ini Investor mendapatkan kepastian waktu dalam mengurus perizinan," ucapnya.
Faktor lain yaitu dukungan pemkab. Sidoarjo mampu mencukupi kebutuhan lahan bagi investor menanamkan uangnya. Seperti dorongan pembentukan kawasan industri dan sebagainya.
Seiring meningkatnya nilai investasi, dikatakan dia juga memicu kenaikan unit usaha di Sidoarjo. Tahun 2017 jumlah unit usaha jumlahnya 227, yang pada tahun berikutnya melonjak menjadi 5.741 unit usaha.
"Tentu penambahan unit usaha itu menguntungkan, karena banyak tenaga kerja yang terserap. Tahun lalu jumlah tenaga kerja mencapai 249.961 pekerja," ujarnya.
