Malang Raya

Nilai UTBK Bisa Jadi Bukan Penentu Utama Kelulusan SBMPTN

Pertemuan Paguyupan Rektor PTN se Jawa Timur antara lain membahas perkembangan UTBK sebagai syarat ikut SBMPTN

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM/Sylvianita Widyawati
Suasana pertemuan Paguyupan Rektor PTN se Jatim di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Selasa (8/4/2019). 

Kemudian disusul UI dan USU. Sedang di Jatim terbanyak di Universitas Brawijaya (UB) sebanyak 35.214 peserta. Disusul ITS, UM dan Unair Surabaya.

Untuk hasil ujian, siswa diberitahu nilainya secara pribadi lewat email setelah 10 hari ujian.

Sementara itu jika terjadi sesuatu misalkan pemadaman listrik saat pelaksanaan ujian, rektor yang menjadi pusat UTBK bertanggung jawab.

Apakah diperpanjang waktunya atau tidak diserahkan ke rektor dengan berkoordinasi dengan Rektor Unpad Bandung sebagai penanggungjawab UTBK.

“Setelah ada keputusan dilakukan, mohon disampaikan ke Unpad agar panitia tahu updatenya,” kata dia di forum.

Dijelaskan yang perlu dikawal adalah mencegah kecurangan saat pelaksanaan.

“Kalau identitas peserta sudah tidak ada yang ganda. Kecurangan bisa terjadi saat ujian berlangsung.”

“Tapi variasi soal sudah dibuat beda agar tingkat kecurangan bisa diperkecil,” kata Joni di forum itu.

Dari pertemuan itu juga ada yang perasaan yang hilang karena jadi UTBK sendiri-sendiri.

“Biasanya kan ada panlok saat SBMPTN lalu. Sekarang sendiri-sendiri,” ujar Rektor Universitas Negeri Malang (UM) Prof Dr Rofi'uddin MPd di acara itu.

Saat ada panlok, pemantauan ke lokasi ujian dilakukan bersama-sama anggota panlok.

Seperti di Kota Malang, tiga rektor PTN bersama melihat bergantian suasana ujian di tiga PTN pada hari pertama ujian SBMPTN.

Namun kini ujian UTBK untuk SBMPTN sebanyak 20 kali.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved