Kabar Kediri
7 Fakta Baru Wanita Kanibal dari Kediri yang Makan Jari, Sekarang di Bawa ke Rumah Sakit Jiwa
7 fakta terkini wanita kanibal dari Kediri, mulai dipantau pemerintah dan dimasukkan rumah sakit jiwa.
Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM – Kondisi terkini wanita kanibal di Kediri saat ini dipantau pemerintah dan tengah dirawat di Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya.
Wiji Fitriani (28) wanita yang mengalami gangguan jiwa yang memakan jari-jarinya adalah warga Desa Ngadi, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri.
Wiji Fitriani yang menderita gangguan jiwa cenderung akan melukai diri sendiri jika kambuh, yang salah satunya dengan mengigit jari-jari tangannya hingga berdarah.
Wiji Fitriani, wanita kanibal dari Kediri selama ini hanya tinggal bersama sang nenek dan hanya mendapatkan perawatan seadanya di rumah hingga kedua tanganya penuh luka dan membusuk.
• Luna Maya Menyebut Ciri Calon Suami Usai Diledek, Ayu Dewi Terkejut: yang Lo Bela-belain Naik Ojek
• Andi Soraya Blak-blakan, Steve Emmanuel Punya Gangguan Jiwa Sejak 4 Tahun Lalu: Dia Bisa Gila
• Gaya Aurel Hermansyah Jadi Penjual Jamu Gendong, Bikin Pangling Sampai Diberi Nasi Tukang Parkir

Berikut kabar terbaru tentang Wiji Fitriani, wanita kanibal di Kediri yang telah SURYAMALANG.COM rangkum:
1. Dimasukkan ke Kerangkeng
Wiji Fitriani (29) selama ini tinggal bersama neneknya di Desa Ngadi, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri.
Dikabarkan bahwa Wiji selama ini merupakan pasien gangguan jiwa.
Ia akan melukai dirinya sendiri ketika gangguan jiwanya kambuh.
Selain itu, sang nenek hanya akan memasukkannya ke dalam ruangan ketika dirinya mengamuk.
Hal ini disampaikan oleh Arif Witanto, Koordinator DKR Jatim pada Kamis (18/4/2019).
"Kalau kumat (kambuh) biasanya hanya dimasukkan ke dalam kerangkeng," ungkap Arif.
2. Saat Kumat, Suka Melukai Diri Sendiri dengan Memakan jari-Jari Tangannya

Jika kondisi jiwanya tengah buruk, Wiji bisa memakan jari-jarinya.
Diketahui bahwa jari-jari tangan kirinya telah ia makan hingga hanya tersisa jari kelingking.
"Jari tangan kirinya sudah habis digigit," kata Arif.
3. Jari Kanan Juga Ikut Dimakan
Ia pun kini menyasar jari kanannya.
Jari jempol tangan kanannya nampaknya sudah menjadi korban.
Ia berhasil memakan separuh jari jempol tangan kanannya.
Sedangkan jari telunjuk dan manis sudah terluka akibat gigitan Wiji.
4. Sang Nenek Hanya Bisa Merawat Seadanya
Ketika jari-jarinya terluka Wiji kemudian menghisap darah yang keluar.
Daging jarinya pun ia telan.
"Kalau gangguan jiwanya kambuh, penderita menggigit jari tangannya sampai terluka dan mengisap darahnya. Kadang juga ditelannya," ungkap salah satu tetangga Wiji, Dedi.
Sang nenek yang tak bisa berbuat banyak, hanya bisa memebersihkan luka tersebut dengan pembersih luka (revanol) kemudian dibalut perban.
5. Wiji Juga Memakan Kedua Lututnya

Nampaknya jari-jari Wiji bukanlah stau-satunya yang terluka.
Wanita tersebut juga memiliki luka di kedua lututnya.
Terdapat lubang yang sudah membusuk di kedua lutut Wiji.
Lagi-lagi tidak dapat berbuat banyak, nenek Wiji hanya menyemprotkan cairan pembersih pada lukanya.
Karena sudah sangat parah, luka pada lututnya berbau dan akan mengeluarkan belatung ketika disemprot cairan permbersih.
"Lukanya sudah berbau, kalau disemprot cairan pembersih keluar belatungnya," tambah Arif.
6. Kasus Kanibal Wiji Mendapatkan Perhatian pemerintah

Dewan Kesehatan Daerah (DKR) Jawa Timur telah mengetahui keadaan yang dialami Wiji Fitriani.
Ia pun meminta agar pihak terkait memberikan perhatian khusus kepada Wiji mengingat keadaannya sudah sangat mengkhawatirkan.
"Petugas Kesehatan di Kabupaten Kediri seharusnya bisa lebih memberikan perhatikan kepada Wiji, pasien jiwa yang memakan jarinya," ujar Arif.
Arif juga berharap pihak terkait tidak hanya menunggu tapi langsung bertindak proaktif dengan mengunjungi rumah penderita.
"Petugas jangan hanya menunggu laporan dan duduk saja. Apalagi penderita juga memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS)," tambahnya.
Melihat kondisinya yang kian memprihatinkan, Wiji harus segera mendapatkan kan perawatan intensif di Rumah Sakit.
Selama ini diketahui pula pihak kelurga jarang memberikan obat penenang ketika Wiji kambuh.
Penanganan luka yang dilakukan oleh neneknya juga sangat sederhana bahkan tidak ada perawatan khusus untuk bagian tubuh Wiji yang terluka.(didik Mashudi)
7. Wiji Dirawat di RSJ Menur Surabaya
Petugas dari kantor Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Kediri telah mendapat perintah untuk memantau kondisi Wiji Fitriani (28), wanita kanibal pengidap gangguan jiwa yang memakan jari-jari tangannya.
Wiji Fitriani (28) akan terus dirawat dan dipantau selama mendapatkan pengobatan di RSJ Menur Surabaya, sampai dapat dinyatakan bisa dipulangkan.
Selama Wiji dirawat, Plt Kepala Kominfo Kabupaten Kediri Krisna Setiawan menjelaskan, petugas Kantor Dinsos Kabupaten Kediri secara berkala akan mengunjungi pasien Wiji Fitriani di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Menur Surabaya.
"Pasien dirawat di RSJ Menur sampai yang bersangkutan sudah dinyatakan bisa dipulangkan," jelas Krisna Setiawan kepada tribunjatim, Sabtu (20/4/2019).
Sebelumnya Wiji Fitriani telah dijemput olek Dr Sukesi, Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur dari rumahnya di Desa Ngadi, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri. Selanjutnya pasien penderita jiwa dirujuk ke RSJ Menur Surabaya.

(Didik Mashudi/SURYA)