Malang Raya
Bumi Arema Dikuasai Suara Jokowi-Maruf Amin, Unggul Jauh di Atas Suara Prabowo Subianto-Sandiaga Uno
Bumi Arema Dikuasai Suara Jokowi-Maruf Amin, Unggul Jauh di Atas Suara Prabowo Subianto-Sandiaga Uno
Penulis: Benni Indo | Editor: eko darmoko
Laporan Wartawan Benni Indo dan Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Tim Kampanye Daerah (TKD) Malang Raya mengklaim kemenangan pasangan Joko Widodo - KH Maruf Amin di Malang Raya sebanyak 73,19 persen.
Angka itu berdasarkan hitungan bulat dari tiga daerah di Malang Raya yakni Kota Malang, Kota Batu, dan Kabupaten Malang.
Artinya, pasangan capres dan cawapres nomor urut 01 Jokowi-Maruf menang telak atas pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno di Bumi Arema.
Bumi Arema adalah 'julukan' untuk tiga wilayah di Malang Raya (Kota Malang, Kota Batu, dan Kabupaten Malang) yang selama ini jadi markas atau basis pendukung fanatik klub sepak bola Arema FC, Aremania.
• TERKINI & TERPERCAYA Hasil Real Count Pilpres 2019 Senin 22 April, Jokowi 54,6 % Vs Prabowo 45,3 %
• Jokowi Berjaya di Jawa Timur tapi Prabowo Menang Telak di Pulau Madura
• Prabowo Ditantang Beberkan Bukti Data Mentah Soal Klaim Kemenangannya dari Hasil Real Count Internal
Ketua TKD Kota Malang, Ahmad Wanedi menjelaskan Kabupaten Malang mendapatkan suara 77,91, Kota Batu 74,42, dan Kota Malang 67,23 persen.
"Jadi kalau dibulatkan dari tiga daerah ini, ketemu angka 73,19 persen," ujar Wanedi, Senin (20/4/2019).
Hasil itu berdasarkan hasil hitung cepat atau hasil quick count yang dilakukan oleh internal TKD Malang Raya.
Dibukanya informasi itu sekaligus untuk membantah adanya isu kalau suara pasangan 01 kalah di Jawa Timur, khususnya di kawasan Malang Raya.

"Kami tidak terpengaruh statemen pihak manapun. Yang kami sampaikan berdasarkan data dan fakta. Kami memilih berdasarkan kerja nyata dari Jokowi," ujar Wanedi.
Untuk Kota Malang, perolehan suara ini meningkat dibanding pada Pemilu 2014 lalu.
Pada 2014 lalu, suara Jokowi di Kota Malang berkisar di angka 59 persen. Namun kini meningkat menjadi 67,23 persen.
Kecamatan Sukun di Kota Malang menjadi tempat paling tinggi untuk perolehan suara 01. Jumlahnya 83854 pemilih atau 71,62 persen.
Disusul Kecamatan Kedungkandang dengan jumlah pemilih sebanyak 75321 atau 64,65 persen.
Blimbing 72461 atau 67,2 persen. Lowokwaru 67688 atau 65,41 persen dan Klojen 35181 atau sebanyak 67,22 persen.
Meningkatnya suara itu, kata Wanedi, berkat soliditas para relawan dan partai koalisi.
Selain itu juga dukungan dari para pimpinan tokoh agama dan masyarakat.
"Dari dulu, Kota Malang ini basisnya nasionalis yang religius. Jadi ini tercermin dari hasil yang kami sampaikan," imbuh Wanedi.
TKD Malang Raya juga mengapresiasi kinerja KPU di Malang Raya.
Menurut Wanedi, KPU di Malang telah bekerja keras untuk mengawal suara. (Benni Indo)

Jokowi, Erdogan dan Pemimpin Dunia Lainnya
Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo mengaku menerima telepon dari beberapa kepala negara di dunia.
Sang petahana mengungkapkan hal ini dalam akun Instagram @jokowi pada Kamis (18/4/2019) malam.
Dalam unggahan di Instagram tersebut, Jokowi yang berpasangan dengan Maruf Amin sebagai Cawapres itu mengatakan, ada tiga kepala negara yang meneleponnya terkait dengan gelaran Pilpres 2019.
"Sehari ini, saya telah menerima telepon dari sejumlah kepala pemerintahan dan kepala negara sahabat, di antaranya, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, PM Malaysia Tun Mahathir Mohamad, dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan," tulis Jokowi dalam caption unggahan tersebut.
Lebih lanjut, Jokowi menyebutkan bahwa mereka mengucapkan selamat kepada Indonesia karena Pemilu 2019 berjalan lancar dan damai.
"Mereka menyampaikan selamat kepada seluruh rakyat Indonesia yang telah mengambil bagian dalam Pemilihan Umum 2019 yang berlangsung lancar dan damai," kata Jokowi.
Jokowi juga menekankan bahwa menggelar Pemilu di Indonesia sangatlah rumit, mengingat wilayah geografis Indonesia sangat luas dan jumlah penduduk yang sangat banyak.
"Kita patut merasa bangga, mengingat Pemilu 2019 ini begitu rumit: diselenggarakan di lebih dari 800 ribu TPS dengan tingkat partisipasi hampir 81 persen dari 190 juta warga pemilik hak pilih," ucapnya.
"Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada jajaran KPU dan KPUD, Bawaslu, DKPP, seluruh jajaran TNI dan Polri yang telah memungkinkan Pemilu pada 17 April kemarin berjalan lancar, aman, dan damai," tutupnya. (Eko Darmoko)

Jokowi : Pemilu Rampung Kok Masih Saling Menjelekkan
Presiden Joko Widodo menilai kematangan berpolitik warga Indonesia semakin baik.
Partisipasi pemilih yang tinggi dan pelaksanaan pemilu yang aman adalah indikator yang menunjukkan kedewasaan tersebut.
Presiden Jokowi menyampaikan penilaiannya tersebut dalam wawancara khusus dengan Wakil Pemimpin Umum Harian Kompas, Budiman Tanuredjo di Istana Negara, Jakarta, Kamis (18/4/2019).
“Saya lihat dari hasil pemilu kemarin begitu tenang dan aman, menunjukkan kita semakin dewasa dalam berpolitik, semakin matang dalam berpolitik,” tuturnya dikutip dari kompas.id dalam artikel Jokowi: Kita Kembali Saudara Sebangsa dan Setanah Air.
Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden disebutnya sebagai konsolidasi demokrasi.
Dalam pemungutan suara 17 April kemarin, sekitar 80,9 persen warga yang memiliki hal memilih memberikan suara.
Pemilu untuk memilih Presiden, anggota DPR, anggota DPRD Provinsi, anggota DPRD Kabupaten/kota, dan anggota DPD RI. Sekitar 190 juta warga memiliki hak pilih dalam Pemilu.
Setelah warga memberikan suara dalam pemilu yang berlangsung aman dan damai, Presiden Jokowi pun mengajak semua elite politik untuk memberikan contoh kepada masyarakat.
Diharap tidak ada lagi saling mencela atau saling menjelekkan. Sebab, Pemilu sudah rampung.
“Pemilu rampung kok masih saling menjelekkan. Itu bukan sebuah etika dan tatakrama dalam berpolitik. Tapi, sekali lagi hasil Pemilu kemarin harus kita apresiasi,” tutur Presiden.
Kendati masyarakat terlihat masih terbelah di media sosial, Jokowi menyampaikan bahwa dia meyakini bahwa di lapisan bawah, semua sudah kembali normal.
“Setelah Pileg dan Pilpres, kita kembali lagi pada kegiatan sehari-hari sebagai saudara sebangsa setanah air. Jangan sampai ada antarkampung nggak saling sapa, antartetangga nggak saling omong. Pemilu sudah selesai, kita kembali lagi sebagai saudara sebangsa setanah air,” tutur Presiden.