Kabar Kediri
Tiga Anak Berkebutuhan Khusus Ikuti UNBK Di Kota Kediri, Satu Tunanetra Dan Dua Siswa Autis
Anak-anak yang berkebutuhan khusus soalnya sama tidak ada perbedaan. Anak berkebutuhan khusus sudah dibekali untuk mengikuti UNBK.
Penulis: Didik Mashudi | Editor: Achmad Amru Muiz
SURYAMALANG.COM, KEDIRI - Tiga siswa yang berkebutuhan khusus mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMP Muhammadiyah 2 Kota Kediri. Ketiga siswa ini mengikuti UNBK bersama 160 anak normal lainnya.
Kepala SMP Muhammadiyah 2 Kota Kediri, Ludi Jantono menjelaskan, satu siswa berkebutuhan khusus karena mengalami gangguan penglihatan dan dua siswa autis.
"Insya Allah untuk anak-anak yang berkebutuhan khusus soalnya sama tidak ada perbedaan. Anak berkebutuhan khusus sudah kita bekali untuk mengikuti UNBK," jelas Drs Ludi Jantono, Selasa (23/4/2019).
Termasuk materi soal yang diujikan standarnya juga sama dengan anak-anak lainnya yang normal. "Sejauh ini tidak ada kendala selama anak yang berkebutuhan khusus mengikuti UNBK. Petugas pengawas ujian yang memberikan pendampingan seperti membantu membuka dan menghidupkan laptop," jelasnya.
Diungkapkan Ludi Jantono, satu anak berkebutuhan khusus dalam penglihatan karena menderita katarak. Sehingga untuk mengerjakan soal harus mendekat ke layar monitor dan membawa kaca pembesar.
"Dalam keseharian memang seperti itu. Tapi selalu didampingi oleh teman sebangku untuk mengikuti pelajaran setiap hari," jelasnya.
Sedangkan dua anak berkebutuhan khusus lainnya mengalami autis. Selama ini pihak sekolah telah memberikan pendampingan dari guru Bimbingan dan Konseling (BK).
Saat dilakukan simulasi untuk mengikuti UNBK memang ditemukan sejumlah kendala. Namun sering dilakukan latihan sehingga telah terampil mengoperasikan komputer.
Pada hari pertama UNBK ketiga siswa berkebutuhan khusus juga sudah lancar mengikuti UNBK.
SMP Muhammadiyah 2 Kota Kediri juga memiliki kiat khusus supaya siswanya tidak sampai stres serta jatuh mentalnya selama mengikuti UNBK.
Salah satunya memasang poster bertuliskan "Harap Senang Ada Ujian" di pintu masuk ruangan ujian.
Di bawahnya juga tertulis pesan untuk siswa yang mengikuti UNBK yakni, "Prestasi Penting Jujur Yang Utama".
Drs Ludi Jantono menyebutkan, mengajak siswanya selalu senang untuk mengikuti ujian. "Kami berupaya untuk menggembirakan siswa supaya tidak semakin tertekan," jelasnya.
Sementara Heri Nurdianto, Ketua Dewan Pendidikan Kota Kediri menyebutkan penyelenggara UNBK untuk siswa berkebutuhan khusus selain SMP Muhammadiyah 2 juga SMP YBBK Kota Kediri.
Sedangkan untuk sekolah SD yang menyelenggarakan UNBK untuk siswa berkebutuhan khusus SDN Betet 1. "Hasil pantauan kami ujian berjalan lancar tanpa kendala yang berarti. Termasuk anak berkebutuhan khusus difasilitasi guru pendampingnya," jelasnya.
Dijelaskan untuk sekolah inklusi tidak ada perbedaan antara siswa berkebutuhan khusus dan yang normal. Termasuk standarisasi kelulusan dan tingkat kesulitan soal disamakan.