Kabar Surabaya

Galuh Kirana Mulai Usaha Persewaan Gaun Pengantin dengan Tak Tik Kue Brownies

Mahasiswa jurusan Ekonomi Syariah Universitas Airlangga (Unair), Galuh mengaku ketertarikannya dalam bisang fashion sangat dipengaruhi oleh keluarga

Editor: yuli
ist
Nurhayati Dwi Kirana atau yang akrab disapa Galuh Kirana, pemilik Galuh Kirana Bridal Surabaya. 

Galuh Kiranamengatakan, ia termasuk cukup sering mengikuti beberapa lomba fashion di Surabaya. Perlombaan terakhir yang diikutinya adalah Aksesoris Batik Surabaya 2019 di Royal Plaaza.

"Saya kalau ada lomba, sebisa mungkin untuk ikut. Yang dikejar bukan hanya juara, yang paling penting sebenarnya lomba itu jadi ajang untuk promosi gaun, mengenalkan koleksi Galuh Kirana Bridal ke masyarakat lebih luas," ujarnya.

Imbuhnya, mengikuti perlombaan fashion juga menjadi dorongan untuk berkreatifitas lebih dalam produksi gaun pengantin. Dari pengalaman yang sudah-sudah, menurut Galuh, lomba mengantarkannya pada orang-orang baru yang di kemudian hari menjadi klien setianya.

Selain itu, Galuh pun mempromosikan koleksi busananya dengan memberikan dukungan kepada pelaku usaha lainnya, antara lain make up artist (MUA) dan fotografer. Ia akan memberikan penawaran khusus untuk untuk MUA atau fotografer yang tertarik mengenakan busananya.

"Kan nggak semua MUA itu punya gaun sendiri ya mbak. Nah saya mencoba masuk di situ, kalau ada MUA yang butuh gaun atau fotographer butuh gaun untuk bikin portofolio, saya akan dengan senang hati support mereka. Karena itu kan juga bisa jadi salah satu media promosi saya," papar Galuh.

Gaun pengantin koleksi Galuh Kirana Bridal, dapat disewa dengan harga Rp 750 ribu sampai Rp 1,5 juta. Ia pun memiliki beberapa koleksi gaun pesta yang dibanderol mulai Rp 300 ribu sampai Rp 700 ribu.

Membuka usaha persewaan busana, menurut Galuh pendapatan yang didapatnya tidak tentu, tergantung pemesanan. Hanya, ia memberikan perkiraan, dalam satu bulan, ia bisa memperoleh 10 klien yang menyewa baju pengantin.

"Kalau usaha persewaan gini, customernya memang nggak pasti. Tapi sekali dapat, pasti nominalnya besar," tukas Galuh.

Apalagi, imbuhnya, di masa setelah puasa Ramadhan, usaha persewaan baju pengantinnya akan meningkat drastis. Saat ini, klien yang daoat ditangai oleh Galuh Kirana Bridal, masih seputar wilayah Surabaya dan Sidoarjo.

"Sebenernya panggilan dari Bandung, bahkan Papua itu sempat ada. Cuma kami belum bisa melayani sampai ke sana, karena sistemnya masih belum terbentuk," ujar mahasiswa Ekonomi Syariah Universitas Airlangga yang akan menyelesaikan kuliah di taun ini.

Imbuhnya, di awal memulai usaha, Galuh Kirana Bridal hanya memiliki empat koleksi. Kini, ia sudah memiliki 40 koleksi gaun.

Galuh pun, kini sudah tidak berdua dengan kakak perempuannya mengurus usaha persewaan busana pengantin itu. Kini ia dibantu dengan empat orang di bidang produksi gaun.

"Menurut saya sementara ini yang terpenting ada adalah orang produksi ya, kakak masih tetap bantu tapi ada sekitar tiga orang lainnya juga yang mengerjakan. Saya sendiri lebih fokus ke marketting dan promosi, kadang juga masih ikut bantu beli kain," ujar perempuan 24 tahun itu.

Koleksi gaun Galuh Kirana Bridal, lanjutnya, akan diperbarui setiap dua bulan sekali. Selain menyediakan model-model gaun terbaru, ia pun kadang memodifikasi gaun-gaun koleksinya yang sudah ada, agar lebih sesuai dengan trend masa kini.

"Perputaran trend fashion itu kan cepat sekali ya. Tapi kalau saya biasanya baru akan mengeluarkan koleksi baru per dua bulan. Kalau nggak bikin gaun baru, ya gaun-gaun yang sudah ada itu permatanya diganti, atau diberi aksen yang lebih kekinian," papar Galuh. Hefty's Suud

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved