Kabar Surabaya
Perjalanan Saiful Rachman, Mulai Kepala SMKN 4 Kota Malang hingga Kepala Dinas Pendidikan Jatim
Kepala SMKN 4 Kota Malang, menjadi kepala bidang SMK hingga pada 2015 lalu diangkat Gubernur Jatim sebagai Kepala Dindik Jatim
Penulis: sulvi sofiana | Editor: yuli
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Memasuki usia 60 tahun berarti memasuki batas karir menjadi PNS dalam jabatan struktural. Begitu juga dengan Saiful Rachman, Kepala Dinas Pendidikan Jatim yang akan memasuki usia ke-60 pada Jumat (2/5/2019).
Sebelumnya Saiful cukup lama menjadi pengajar hingga diangkat sebagai Kepala SMKN 4 Kota Malang, menjadi kepala bidang SMK hingga pada 2015 lalu diangkat Gubernur Jatim sebagai Kepala Dindik Jatim hingga saat ini.
Berakhirnya karir Saiful sebagai PNS dalam jabatan struktural dikataknya bukan berarti akan mengakhiri langkahnya di dunia pendidikan. Saiful mengaku akan kembali terjun ke dunia pendidikan sebagai tenaga pengajar fungsional, yakni Widya Iswara (WI).
“Secara struktural sampai akhir Mei saya menjabat sebagai Kepala Dindik Jatim dan akan beralih menjadi ASN fungsional sebagai widya iswara,” tutur Saiful.
Pilihannya menjadi WI, diakui Saiful karena ingin tetap bisa berbagi ilmu kepada lebih banyak orang. Pengetahuan dan pengalaman yang selama ini dimiliki, khususnya di dunia pendidikan akan dapat terus bermanfaat jika itu dibagikan.
“Bisa mengajar ASN atau mahasiswa. Ini adalah keinginan yang sudah lama ada,, ada beberapa tawaran dari universitas juga, ” tutur mantan Kepala Badan Diklat Jatim tersebut.
Berbeda dengan tenaga pengajar di sekolah, menjadi WI kegiatan mengajar lebih bersifat konsultatif. Sehingga tidak penuh waktu harus mengajar. Bahkan selama enam bulan terakhir ia telah mengajar di pasca sarjana Universitas Muhammadiyah Surabaya.
“Fokus materinya pada manajemen pendidikan,” imbuh Saiful.
Selain mengajar, Saiful mengaku juga ingin berwirausaha tanpa melepas dasar dirinya sebagai pendidik. Untuk itu ia telah mulai menggagas SMK swasta di pasuruan yang berbasis wirausaha.
Iapun merekrut 60 siswa di sekitar sekolah yang dinamakan SMK Alam Raya. Sekolah ini merupakan sekolah formal yang juga dilengkapi pesantren.
"Jadi tidak hanya menikmati pensiun, tapi juga mengembangkan wirausaha. Tetap wirausaha di bidang pendidikan, saya buat SMK berbasis pondok pesantren. Siswa tidak membayar di pesantren tapi mereka belajar wirausaha juga,"paparnya.
Iapun ingin kembali mendukung istrinya untuk menekuni hobi dan usaha meriasnya. Pasalnya karena kesibukan sebagai ketua Dharma Wanita, istrinya harus melepaskan hobi meriasnya.
Saiful megakui, pada saat turun dari kursi kepala dinas, ada tugas berat yang akan dihadapi penggantinya di Dindik Jatim.
Sebab, pada saat itu masa-masa rawan pendidikan sedang berlangsung. Seperti Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), tahun ajaran baru, hasil ujian nasional.
Selain itu, pada tahun ajaran baru 2019 – 2020 mendatang, Pemprov Jatim juga baru akan memulai program pendidikan gratis berkualitas (Tis Tas) untuk jenjang SMA/SMK se Jatim serta pemberian seragam gratis.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/kadinas-pendidikan-provinsi-jatim.jpg)