Nasional
Kronologi Bayi 3 Bulan Tewas Setelah Dianiaya Sopir Angkot, Ditinju dan Digigit Pipinya
Seorang bayi 3 bulan tewas dianiaya sopir angkot, akibatnya bayi malang ini tewas dengan kondisi mengenaskan.
Penulis: Raras Cahyaning Hapsari | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.com - Seorang bayi 3 bulan tewas dianiaya sopir angkot, akibatnya bayi malang ini tewas dengan kondisi mengenaskan.
Kejadian bayi 3 bulan tewas dianiayaa sopir ini terjadi di daerah Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Sabtu 27 April 2019.
Namun MS (23), sopir Angkot yang menjadi pelaku penganiayaan bayi malang ini baru tertangkap Rabu 1 Mei 2019.
Berikut ini kronologi bayi 3 bulan tewas dianiaya sopir angkot, dilansir SURYAMALANG dari berbagai sumber.
1. Pelaku Memukul dan Mengigit sang Bayi

Dikutip dari artikel Tribun Jakarta yang berjudul 'Bayi Dibunuh Ayah Kandung di Kebon Jeruk, Ibu Korban Sudah Taruh Curiga ke Suami', MS disebut memukul bayi malang itu.
MS bahkan juga diketahui menggigit pipi sang bayi sampai terluka.
Polisi bahkan menemukan kalau tangan sang bayi patah yang diduga diakibatkan oleh kekerasan.
Setelah diusut ternyata MS merupakan ayah kandung dari bayi tersebut.
2. Puskesmas Tak Segera Melaporkan Tindak Penganiayaan

Menurut keterangan Kapolsek Kebon Jeruk AKP Erick Sitepu, bayi malang itu meninggal pada Sabtu 27 April 2019.
"Jadi bayi ini meninggal pada Sabtu (27/4/2019)," jelas Erick.
"Saat dibawa di puskesmas, orangtuanya minta surat kematian ke puskesmas, sama puskesmas ditolak," ungkapnya.
Kemudian Erick juga menyayangkan pihak puskesmas yang tak segera melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
"Salahnya dia (puskesmas) enggak lapor," tambahnya.
MS kemudian membawa pulang sang bayi untuk dikuburkan.
Namun tiga hari setelah itu, pelaku kembali datang ke puskesmas dan meminta surat kematian yang akhirnya kembali ditolak.
Saat itu juga pihak puskesmas lapor ke polisi karena menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh sang bayi.
Kemudian pelaku akhirnya tertangkap pada hari Rabu (1/4/209).
3. Korban Mengalami Tindak Kekerasan
"Meninggal dunia akibat dipukul bapaknya di arah hidung," jelas Erick terkait kondisi korban.
"Pipinya digigit serta tangannya diplintir hingga patah," tambahnya.
Polisi masih belum mendapatkan informasi mengenai motif pelaku yang membunuh anak kandungnya sendiri.
Kini pihaknya sudah memeriksa sejumlah saksi untuk menemukan motif utama dari sang pelaku.
Bahkan kini polisi akan melakukan gelar perkara untuk mendapatkan status penuh MS sebagai tersangka.
Geger Penemuan Mayat Bayi di Kolong Tempat Tidur Rumah Janda Blitar, Ada Bekas Cekikan di Leher Bayi
Warga menemukan mayat bayi laki-laki di kolong tempat tidur rumah janda bernama Niken Nila Monica (33) di Jalan Palem, Kelurahan Rembang, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar.
Kini Satreskrim Polres Blitar Kota masih menyelidiki kasus penemuan mayat bayi tersebut.
Penemuan mayat bayi itu berawal dari laporan masyarakat pada Rabu (24/4/2019) petang.
Awalnya warga mengetahui Niken mengalami pendarahan dan mengeluarkan air ketuban.
Lalu warga memanggilkan bidan untuk menolong Niken.
Karena kondisinya parah, Niken dirujuk ke RSUD Mardi Waluyo.
Saat diperiksa di RSUD Mardi Waluyo, ternyata bayi di dalam perut Niken sudah tidak ada.
Akhirnya pihak rumah sakit minta warga dan keluarga mencari bayi di rumah Niken.

Warga menemukan bayi sudah dalam kondisi meninggal di kolong tempat tidur kamar Niken.
Kemudian warga melaporkan kasus itu ke Polsek Sananwetan.
Polisi segera ke lokasi untuk mengevakuasi mayat bayi laki-laki itu.
“Dugaannya ada tindak kekerasan pada mayat bayi. Tapi kami masih menunggu hasil autopsi.”
“Hari ini dokter dari RS Bhayangkar Kediri akan melakukan autopsi,” kata AKBP Adewira Negara Siregar, Kapolres Blitar Kota kepada SURYAMALANG.COM, Kamis (25/4/2019).
Ketika ditemukan, kondisi mulut bayi yang baru dilahirkan itu tersumpal kain.
Selain itu, polisi juga mendapati bekas cekikan di bagian leher bayi.
Adewira mengatakan ibu dari bayi yang meninggal itu adalah Niken.
Saat ini Niken masih menjalani perawatan di RSUD Mardi Waluyo, Kota Blitar.
Niken mengalami pendarahan. Polisi belum menetapkan tersangka dalam kasus itu.
“Ibu bayinya masih dirawat di rumah sakit, dan dijaga petugas.”
“Kami masih mengumpulkan keterangan saksi dan bukti-bukti,” ujar mantan Kasatlantas Polrestabes Surabaya itu.
Sementara itu Kasatreskrim Polres Blitar Kota, AKP Heri Sugiono mengatakan status Niken adalah janda.
Niken sudah cerai pada 2014. Sampai sekarang Niken belum menikah lagi.
“Informasinya dia hamil sudah delapan bulan. Dia tinggal di rumah itu bersama neneknya. Kami masih menyelidiki kasus itu,” kata Heri Sugiono.