Demo Warga Pati

'Saya Dipilih Rakyat' Bupati Pati, Sudewo Tak Bisa Mundur Meski Didemo 50 Ribu Warga Tetap Menjabat

'Saya dipilih rakyat' Bupati Pati, Sudewo tidak bisa mundur meski didemo 50 ribu warga sampai dilempar sandal tetap akan menjabat.

|
Youtube/dok TribunJateng/TRIBUN JATENG/MAZKA HAUZAN NAUFAL
DEMO WARGA PATI - Unjuk rasa (KANAN) yang digelar di kawasan Alun-Alun Kabupaten Pati, Rabu (13/8/2025). Massa menuntut Bupati Pati, Sudewo, mundur dari jabatannya. Bupati Pati, Sudewo (KIRI) saat wawancara eksklusif dengan Pemred Tribun Jateng, Rabu. Sudewo mengaku dipilih rakyat dan sah secara konstitusional. 

SURYAMALANG.COM, - Setelah aksi demo 50 ribu warga di kawasan Alun-Alun Kabupaten Pati, Jawa Tengah Rabu (13/8/2025), Bupati Pati, Sudewo menyampaikan jawabannya atas aspirasi tersebut. 

Sudewo yang dituntut lengser mengaku tidak semudah itu untuk mundur dari jabatan Bupati terlebih dirinya dipilih oleh rakyat.

Terpilih melalui Pemilihan Umum (Pemilu) Bupati Pati pada November 2024, Sudewo menjadi Bupati Pati sejak dilantik pada tanggal 20 Februari 2025.

Baru enam bulan menjabat, Sudewo sudah membuat beberapa kebijakan yang kontroversial salah satunya menaikkan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen.

Baca juga: Siapa Risma Ardhi Chandra? Sosok Pengganti Bupati Pati Sudewo Jika Benar Dimakzulkan

Situasi semakin memanas setelah Sudewo menyatakan tidak gentar menghadapi protes besar-besaran dari masyarakat.

"Siapa yang mau menolak, saya tunggu, silakan lakukan. Bukan hanya 5.000, 50.000 orang pun saya hadapi. Saya tidak akan gentar, saya tidak akan mengubah keputusan," ucap Sudewo pada Rabu (6/8/2025).

Pernyataan tersebut membuat warga marah dan benar-benar menjawab tantangan Sudewo meski Bupati Pati ke-42 itu telah meminta maaf dan menarik ucapannya. 

Tidak Bisa Mundur

Setelah rapat paripurna bersama anggota DPRD pada Rabu (13/8/2025), Sudewo mengatakan ia dipilih oleh rakyat secara konstitusional atau sesuai dengan hukum dasar negara.

Dengan demikian, Sudewo menyebut tidak bisa berhenti begitu saja sesuai tuntutan pendemo.

"Tuntutan kan sudah disampaikan tadi, kalau saya kan dipilih oleh rakyat secara konstitusional dan secara demokratis, jadi tidak bisa saya harus berhenti dengan tuntutan itu. Semua ada mekanismenya," papar Sudewo.

Sudewo juga menghormati hak angket yang sudah disetujui oleh anggota DPRD dalam rapat paripurna.

"Itu kan hak angket yang dimiliki DPRD, jadi saya menghormati hak angket tersebut" ujarnya.  

Baca juga: Terancam Pemakzulan, Kini KPK Sebut Sudewo Bupati Pati Diduga Terima Aliran Dana Korupsi Proyek DJKA

Sudewo pun berjanji untuk memperbaiki diri.

"Kami bisa memahami emosi mereka, karena orang banyak. Tapi yang terpenting ini sudah berjalan, ke depannya akan saya perbaiki segala sesuatunya" ucap Sudewo

"Ini merupakan proses pembelajaran bagi saya. Masih banyak kekurangan masih banyak kelemahan," lanjutnya. 

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved