Kesehatan

Agar Tak Dehidrasi Selama Puasa, Sebaiknya Hindari 2 Jenis Minuman Ini Saat Sahur

Selama puasa, apa yang Anda konsumsi saat sahur akan sangat berpengaruh pada kondisi tubuh saat beraktivitas seharian.

Editor: Zainuddin
Nova.ID
Ilustrasi. 

Laporan Wartawan : Hefty Suud

SURYAMALANG.COM SURABAYA - Selama puasa, apa yang Anda konsumsi saat sahur akan sangat berpengaruh pada kondisi tubuh saat beraktivitas seharian.

Agar terhindar dari dehidrasi, sebaiknya Anda tidak minum kopi atau teh saat sahur.

“Biasanya orang sahur ingin yang hangat-hangat.”

“Tapi, sebaiknya hindari kopi atau the.”

“Kalau ingin yang hangat, bisa diganti dengan susu atau minuman lain,” kata dr Puspita Dyah Ardyani, dokter Medicelle Clinic Surabaya kepada SURYAMALANG.COM, Senin (6/5/2019).

Menurutnya, dua minuman itu merupakan jenis minuman diuretik yang menyebabkan Anda sering buang air kecil (kencing).

“Teh dan kopi termasuk dalam diuretik, artinya dapat menyebabkan sering buang air kecil.”

“Sehingga cairan dalam tubuh juga akan cepat berkurang dan dapat menyebabkan dehidrasi,” jelasnya.

Dr Puspita menyebut susu hangat dan air hangat lebih baik dikonsumsi untuk pendamping makan sahur.

Durasi puasa antara 11 sampai 18 jam dalam sehari.

Tidak makan dan minum dalam kurun waktu tersebut dapat berpegaruh pada tubuh, baik secara psikologis maupun fisiologis.

Puspita mengungkapkan mengatur pola makan adalah hal penting yang harus diperhatikan saat puasa Ramadan.

“Puasa tentu mengubah pola makan kita. Biasanya masalah yang sering terjadi adalah dehidrasi.”

“Tapi, itu bisa diatasi dengan mengatur pola makan yang benar,” ujar dr Puspita Dyah Ardyani.

Ada 5 hal yang perlu diperhatikan dalam mengatur pola makan selama masa puasa.

Pertama, berbukalah dengan makanan yang manis dalam jumlah sedikit.

Menurut dr Puspita, perut yang seharian tidak diberi asupan akan kaget bila saat berbuka langsung memakan makan berat atau dalam jumlah berlebih.

“Sebaiknya makan yang manis dulu, minum secukupnya, Salat Magrib, baru makan makanan berat,” ungkapnya.

Dua, cukupi asupan cairan dengan minum air mineral antara 8 sampai 10 gelas per hari.

Menurutnya, hal ini dapat diatur dengan cara pembagian saat sahur dan buka.

“Misalnya tiga gelas saat sahur, dan lima gelas saat berbuka.”

“Kalau tidak mau hanya minum saja, asupan cairan dapat diganti dengan sup atau buah yang memiliki kandungan air tinggi seperti semangka, melon dan lainnya,” terangnya.

Selanjutnya, perhatikan cara pengolahan makanan dan produk tambahan dalam makanan.

Maksudnya perhatikan nutrisi pada makanan yang akan dikonsumsi, gizi seimbang seperti karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin.

“Saat puasa, sebaiknya hindari makanan dalam kemasan.”

“Sebab, nutrisi di dalamnya tidak terjamin, sementara tubuh membutuhkan nutrisi untuk bertahan saat puasa,” imbuhnya.

Keempat, konsumsi mutivitamin bila perlu.

Puspita mengungkapkan multivitamin juga sangat dianjurkan bagi orang yang berpuasa.

“Kalau memang butuh vitamin tambahan, boleh diminum saat sahur atau berbuka.”

“Tapi, kalau memang merasa kuat, perhatikan makanan saja agar mendapatkan nutrisi dan vitamin yang cukup juga,” jelasnya.

Terakhir, pilih menu yang sesuai dengan kebutuhan kalori perhari, yaitu karbohidrat 50 persen, lemak 25 persen, protein 15 persen serta vitamin dan nutrisi sebanyak 10 persen.

“Mengatur pola makan itu penting untuk diperhatikan agar puasa tetap lancar dan mendapatkan manfaatnya, termasuk manfaat kesehatan.”

“Antara lain memperbaiki fungsi organ tubuh, mengendalikan penyakit sistemik, sebagai diet alami dan membuat awet muda,” imbuhnya.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved