Pemilu 2019

Prabowo Subianto Menolak Hasil Pemilu 2019, AHY dan Bima Arya Nekat Berseberangan Dengannya!

Prabowo Subianto yang berpasangan dengan cawapres Sandiaga Uno menegaskan akan menolak hasil Pemilu 2019 lantaran terjadi kecurangan masif.

Editor: eko darmoko
suryamalang.com/Bobby Constantine Koloway
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketua Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat 

SURYAMALANG.COM, JAKARTA - Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Wakil Ketua Umum PAN Bima Arya Sugiarto nekat berbeda suara dengan calon presiden 01 yang diusung oleh partainya, Prabowo Subianto, mengenai hasil pemilu serentak 2019.

Prabowo Subianto yang berpasangan dengan cawapres Sandiaga Uno menegaskan akan menolak hasil Pemilu 2019 lantaran terjadi kecurangan masif.

Pihaknya sekaligus menekankan, tidak akan membawa protes itu ke mekanisme Mahkamah Konstitusi (MK) lantaran lembaga itu tidak dapat dipercaya lagi.

Prabowo Subianto
Prabowo Subianto (Instagram/prabowo)

6 Update Kasus Sugeng Mutilasi di Pasar Besar Malang, Punya Ciri Obsesif dan Pernah Menikah 3 Kali

5 Misteri Mutilasi Sugeng di Pasar Besar Kota Malang Terungkap, Bukan Pembunuh & Cerita Celana Dalam

Bima Arya dan AHY yang notabene merupakan elite di partai politiknya terang-terangan menyatakan ketidaksetujuan atas manuver politik Prabowo tersebut.

Bima Arya yang sekaligus menjabat Wali Kota Bogor itu menekankan setiap warga negara harus taat terhadap konstitusi.

"Bagaimanapun, kita harus taat konstitusi. Kalaupun ada persoalan, ya digugat ke MK. Ya kalau bukan hukum yang berbicara, mau bagaimana lagi caranya? Kita harus berpegang pada konstitusi kita, pada undang-undang kita," ujar Bima saat dijumpai di Balai Kirti, Kompleks Istana Kepresidenan, Bogor, Rabu (15/5/2019) malam.

Saat dimintai penegasannya lagi bahwa secara personal Bima tak setuju dengan manuver Prabowo itu, ia menjawab dengan lugas.

"Iya, harus jalur MK. Jalur apalagi selain jalur MK? Ya ruangnya itu. Akan elegan apabila ya semuanya diselesaikan secara hukum yang berlaku," ujar Bima.

Namun, Bima mengaku tidak memiliki akses komunikasi ke Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga. Sebab, ia tidak terlibat di dalamnya.

Sementara partainya sendiri saat ini memilih menunggu Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan hasil Pemilu 2019 pada 22 Mei 2019 yang akan datang.

Ia sekaligus memastikan, perbedaan pandangan antara dirinya dan manuver politik yang ditempuh Prabowo tidak dipersoalkan partainya.

Justru, ia meyakini partainya sangat mendukung cara-cara yang mengedepankan konstitusi dan persatuan.

Ketua Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat berkunjung di Pasar Besar, Kota Malang, Selasa (3/4/2018).
Ketua Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat berkunjung di Pasar Besar, Kota Malang, Selasa (3/4/2018). (SURYAMALANG.COM/Hayu Yudha Prabowo)

Cara Raisa dan Hamish Daud Manjakan Anak Spesial, Katanya: Gak Terlalu Nyaman untuk Share

Kekonyolan dan Sikap Asli Member Running Man di Balik Layar Kaca Dibongkar Enzy Storia dan Desta

Demokrat sudah ingatkan

AHY juga senada dengan Bima. Bedanya, Partai Demokrat sudah menyarankan Prabowo agar menunggu keputusan KPU, baru mengambil sikap.

"Sudah. Sudah kami sampaikan sejak awal," ujar AHY saat dijumpai di tempat yang sama.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved