Nasional
7 Fakta Gadis Matic Semarang, Bertarif Rp 150.000 hingga Penuturan Warga Setempat
Julukan Gadis Matic merupakan nama yang disematkan untuk para wanita penghibur di Semarang.
Penulis: Raras Cahyaning Hapsari | Editor: Adrianus Adhi
warga sekitar, Slamet, menerangkan keberadaan wanita penghibur semakin malam semakin banyak.
Rata- rata datang lebih malam untuk menghindari adanya razia.
“Kalau mau aman datang ke sini pukul 00.00,” tuturnya.
Menurutnya, gerebekan biasa terjadi sekitar pukul 23.00.
Para wanita penghibur tersebut datang setelah adanya razia.
“Biasanya mereka kabur dulu. Baru datang lagi sekitar Pukul 01.00,” jelasnya.
5. Wanita Penghibur Berasal dari Luar Kota
Slamet juga mengatakan wanita penghibur yang mangkal bukan merupakan warga sekitar.
Para wanita penghibur merupakan pendatang yang tinggal jauh dari tempat mangkalnya.
“Mereka biasanya ngekos di daerah Kokrosono,” tutur dia.
Berbeda dengan ucapan Kokom dan Lala, Slamet justru mengungkapkan bahwa selama Ramadan banyak razia dilakukan oleh Satpol PP.
Razia dilakukan belum lama ini di hotel-hotel yang ada di jalan tersebut.
“Kemarin hotel digerebek. Satpol PP sampai bilang suruh datangin suaminya kalau mau aman,” ungkapnya.
6. Keterangan Ketua Resos Argorejo
Di sisi lain, Ketua Resos Argorejo, Suwandi, mengatakan tidak semua anak asuhnya pulang ke kampung halaman.