Kesehatan
Bolehkan Ibu Hamil Ikutan Mudik Lebaran Atau Bepergian Jauh? Berikut Penjelasan Pakar Kesehatan
Dapatkah ibu hamil pulang kampung atau libur lebaran? Berikut ini tips aman mudik untuk ibu hamil.
Penulis: Raras Cahyaning Hapsari | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM - Gelombang mudik dan arus balik bakal padat saat Lebaran dan sesudah Lebaran. Di antara aktivitas mudik dan arus balik ini, bisa jadi ada kalangan ibu-ibu hamil.
Tradisi mudik atau pulang kampung saat Lebaran ini bisa menjadi dilema tersendiri untuk ibu hamil, di satu sisi mereka harus pulang kampung dan di sisi lain mereka juga harus menjaga kesehatan janin dalam kandungan.
Pasalnya banyak mitos terkait ibu hamil yang berpergian jauh, bahkan beberapa masyarakat menyebut ibu hamil yang bepergian itu sebagai pamali.
Hal ini tentu menimbulkan pertanyaan, dapatkah ibu hamil mudik atau pulang kampung saat libur Lebaran?
Dilansir dari Tribun Kesehatan dalam artikel berjudul 'Hal-hal yang Disiapkan dan Dilakukan Saat Ibu Hamil Ikut Perjalanan Mudik Lebaran' ternyata ibu hamil bisa tetap bepergian jauh.
American College of Obstetricians and Gynecologists mengatakan bahwa ibu hamil tetap dapat bepergian jauh jika sudah memasuki usia kehamilan 14-28 minggu atau memasuki trimester 2.
Sebab, Pada trimester ke-2 ini, energi ibu hamil sudah kembali normal, bahkan rasa mual atau morning sickness biasanya hilang.
Namun ibu hamil tetap disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terkait perjalanan yang akan dilakukannya.
Berikut ini tips aman mudik untuk ibu hamil dilansir SURYAMALANG dari sumber yang sama.
1. Jika Menggunakan Mobil

Selama perjalanan mudik menggunakan mobil, usahakan untuk melakukan istirahat 2 jam sekali selama perjalanan.
Menurut Journal of The American College of Obstetricians and Gynecologists, menyarankan ibu hamil yang sering berkendara untuk beristirahat tiap 1-2 jam terhitung setelah perjalanan dimulai.
Hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko nyeri pada pinggang, perut menjadi kencang, dan kondisi kesehatan lainnya.
Gunakan sabuk pengaman di pinggul atau bawah perut, dan sabuk bahu di tengah dada.
2. Jika Menggunakan Pesawat

Mudik menggunakan pesawat
Periksakan terlebih dahulu jika ibu hamil memasuki trimester akhir, karena ada beberapa maskapai yang membatasi perjalanan pada ibu hamil di trimester akhir.
Pesan tempat duduk di lorong sehingga ibu hamil bisa berdiri dan meregangkan kaki.
Hindari makanan yang menghasilkan gas dan minuman berkarbonasi sebelum penerbangan.
Gas mengembang dalam tekanan udara rendah di kabin pesawat terbang dan dapat menyebabkan ketidaknyamanan.
3. Jika Menggunakan Kapal

Sebelum melakukan perjalanan laut, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter kandungan. Karena ada kekhawatiran terhadap penumpang kapal pesiar adalah infeksi norovirus.
Norovirus adalah sekelompok virus yang dapat menyebabkan mual dan muntah parah selama 1-2 hari.
Orang dengan mudah dapat terinfeksi dengan memakan makanan, minum cairan, atau menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus.
Cuci tangan sesering mungkin di atas kapal, jika mengalami diare dan muntah secara bersamaan.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) melakukan inspeksi berkala kapal pesiar untuk mencegah penyebaran virus yang meluas.
4. Jika Menggunakan Kereta

Guncangan di dalam kereta sering kali membuat mual dan pusing kepala.
Pastikan ibu hamil berada dalam kondisi bugar dan sehat selama perjalanan mudik lebaran.
Pilih tempat duduk yang nyaman dan menyesuaikan bentuk tubuh, namun jika tidak memungkinkan dapat menambah bantal punggung.
Bantal ini bertujuan untuk menopang leher, punggung, dan pinggang agar ibu hamil tidak terlalu pegal dan nyeri otot saat duduk.
Lakukan peregangan kaki setiap 2 jam sekali dengan cara memutar atau menganggkat kaki selama beberapa menit.
Hal ini dilakukan agar sikulasi darah pada tubuh ibu hamil tetap lancar. Perlu diperhatikan, sebelum memulai perjalanan dan selama di perjalanan, ibu hamil diwajibkan untuk tetap terhidrasi dengan baik dan konsumsi makanan sehat.