Kabar Tegal
VIDEO VIRAL - Inilah Tanggapan Bu Anny, Warga Asal Malang Pemilik Warung Lamongan Indah di Tegal
Warung Lamongan Indah di Tegal, Jawa Tengah, yang viral gara-gara dikeluhkan pembelinya, ternyata milik Anny asal Malang, Jawa Timur.
SURYAMALANG.COM – Warung Lamongan Indah - Lesehan Bu Anny di Tegal, Jawa Tengah, yang viral gara-gara dikeluhkan pembelinya, ternyata milik pasangan Sophikin dan Anny asal Malang, Jawa Timur.
Pembeli mengeluh karena warung tenda di pinggir jalan itu mematok harga hingga Rp 700.000 untuk dua porsi menu kepiting, udang, nasi, dan dua es teh.
Cerita itu menjadi viral di media sosial, baik Facebook maupun Instagram.
Setelah viral karena dianggap kemahalan, pemilik warung lesehan Bu Enni akhirnya bersuara.
"Padahal sudah kami potong setengah harganya, malah tidak tahu terima kasih. Semisal pembeli itu membayar total Rp 700 ribu, baru saya ikhlas dikeluhkan di sosial media. Masalahnya, dia sudah dipotong harganya tapi malah seperti itu," gerutu Bu Anny saat ditemui reporter Tribun Jateng (Grup SURYAMALANG.COM) di warungnya, 30 Mei 2019.
Kini, warung yang bersebelahan dengan Kantor Kecamatan Slawi itu kini sangat sepi akibat viralnya postingan di Facebook.
Warung yang menjual aneka masakan ala Lamongan dan seafood itu dihujat warganet karena harga tak wajar hingga mencapai Rp 700 ribu untuk satu keluarga.
Saking sepinya, warung yang mulai dibuka sehabis magrib itu baru melayani satu pembeli hingga pukul 20.22.
Bu Anny yang kini berusia 42 tahun itu pun mengaku hanya bisa pasrah menerima berbagai hujatan karena dianggap 'menembak harga'.
"Ya, saya mah pasrah. Saya sudah 10 tahun jualan di sini. Pada 2-3 tahun lalu sempat viral kayak gini juga, tapi saya tetap menjaga harga tersebut karena ada rupa ada harga," kata Anny didampingi suaminya, Sopikhin.
Dia membenarkan bahwa masakan dan dagangan yang dijualnya tidak murah, terlebih masakan seafood.
Sebab, Anny mengklaim bahan-bahan yang dibelinya tidak sembarangan alias berkualitas super.
"Ada rupa, ada harga. Kami dapat kepiting dari pasar saja harganya bisa Rp 175 ribu hingga Rp 225 ribu per kilogram. Kami pakai jenis kepiting telur dan udang windu yang terkenal besar-besar. Semua fresh, barang-barang dari laut," ucap Anny.
Kemudian Anny juga biasa membeli jenis udang windu besar di pasaran seharga Rp 150 ribu per kilogram.
Dia memperoleh barang-barang itu di Pasar Cinde, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal.
"Kalau dari pasarnya saja mahal, ya jelas kami juga akan jual mahal. Ini aneh saja, saya sudah bertahun-tahun jual di sini. Tapi malah baru viral bahkan dihujat baru-baru ini," Anny menyayangkan.
Disinggung postingan viral yang diunggah pada Selasa (28/5/2019), dia sangat menyayangkan sikap pembeli.
Dia bercerita, pembeli tersebut membeli beraneka ragam seafood seperti udang, cumi, dan kepiting untuk porsi dua orang.
Kala itu, suami Anny menghidangkan masakan udang windu, kepiting telur, dan cumi yang dilihatnya besar-besar untuk porsi dua orang.
Usai menyantap dan hendak beranjak, Anny menghitung total harga yang harus dibayar pembeli yakni sebesar Rp 700 ribu.
"Kepiting yang kami hidangkan itu beratnya sampai 2 kilogram sehingga harganya menyesuaikan bobot barang.
Namun, pembeli tak punya uang sebanyak itu.
Akhirnya kami potong untuk membayar Rp 300 ribu saja," cerita Anny.
Singkat cerita, pengalaman pembeli tersebut lalu diposting ke Facebook hingga akhirnya viral di sosial media.
"Padahal sudah kami potong setengah harganya, malah tidak tahu terima kasih. Semisal pembeli itu membayar total Rp 700 ribu, baru saya ikhlas dikeluhkan di sosial media,"
"Masalahnya, dia sudah dipotong harganya tapi malah seperti itu," sebut Anny kian kesal.
Dari viralnya warung ini, dia mengaku sempat didatangi dan dimintai keterangan oleh dinas terkait.
Kata Anny, dinas terkait datang atas instruksi Bupati Tegal yang ingin lebih lanjut mengetahui ihwal viralnya kejadian ini.
"Satpol PP tadi siang datang. Namun, kami tetap tegaskan 'ada rupa, ada harga'."
"Dari dahulu, kami memang menjual dengan harga segini. Kami tidak main tembak harga seperti yang disangkakan orang lain," tegasnya. Tribun Jateng
Warung Pinggir Jalan Viral, Pelanggan Bayar Rp 700.000 untuk Menu Kepiting, Udang, Nasi & 2 Es Teh
Sebelumnya, sebuah video yang diunggah akun Facebook Tijee Uyee Slalu pada Selasa (28/5/2019) memperlihatkan seorang pria yang hendak membayar bertanya menu yang dia pesan, yakni cumi, nasi dan cah kangkung.
Pria tersebut kaget saat diminta membayar Rp 220.000 untuk menu tersebut.
“Cumi apa itu? cumi laut? Kok sampai 220 padahal cuma sama cah kangkung,” ujar si pria yang tidak diketahui identitasnya tersebut.
Lantas pria tersebut menanyakan harga cumi satu kilo kepada pemilik warung.
“Sekilonya cumi ya 110, 85, ya gak tentu sih mas,” ujar pedagang wanita itu.
“Itu kan gak ada sekilo cuminya. Saya minta notanya bisa nggak?” ujar si pria.
Tapi si pedagang mengaku tidak memilikinya.
“Gak ada nota sih mas. Kalau porsi kecil ya kecil mas, tapi ini besar,” ujar ibu pedagang.
Sang pembeli pun menjelaskan kalau harga cumi mau kecil atau besar sama aja.
“Ya kecil besar sama aja, kira-kira aja mbak,” ujar pembeli.
Warung tersebut berlokasi di Tegal.
Tapi, tidak diketahui secara pasti siapa pria yang merasa dirugikan itu.
Sementara itu ada cerita lain yang dialami pembeli yang turut merasa dirugikan karena makan di warung tersebut.
Masih ditulis pemilik Facebook yang sama, dia mengaku makan di warung itu dan disuruh bayar hingga Rp 700.000.
Dia pun turut menambahkan lokasi warungnya, yakni di Slawi.
Dalam cerita yang ditulis dalam bahasa jawa, dia mengaku hanya memesan kepiting, udang, cumi, nasi dan dua es teh.
Dia kecewa setelah makan di sana karena harganya seperti makan di hotel berbintang.
Hal itu sangat tidak sebanding dengan menu dan tempat yang berada di pinggir jalan.
Dia juga mengungkapkan bahwa pedagang tersebut tidak ramah dan suka nembak harga.
“Ingin ikut ngeluh, ternyata di daerah Slawi ada pedagang yang galak, nembak harga. Makan kepiting, 1 porsi udang, cumi nasinya satu, es teh dua, totalnya Rp 700 ribu.”
“Kecewa, seperti makan di hotel berbintang aja, padahal cuma di pinggir jalan, isinya debu jalan,” tulisnya sembari menyertakan foto warungnya.
Cerita tersebut viral dan dibagikan kembali oleh beberapa akun.
Akun Instagram @makassar_iinfo juga turut mengunggah kembali cerita viral tersebut, Selasa (28/5/2019).
“Makan nasi + cah kangkung + cumi, pria ini kaget harga yang di minta pedagang Rp. 220rb
Sementara pembeli lain mengalami hal yg sama, dia kaget saat di tanya harga untuk 1 porsi kepiting, 1 porsi cumi, 1 porsi udang, 1 piring nasi dan 2 gelas es teh ternyata Rp. 700 rb
Lokasi Tegal. (27 Mei 2019)
Menurut kalian apakah harganya wajar? kalau wajar apakah kalian akan berlangganan di tempat ini? Sepertinya banyak pembeli yg tidak tau harga dari makanan nya di karenakan tidak di cantumkan pada menu makanan.
Lain kali kalau harga tidak di cantumkan pada menu makanan, mending kita tanya dulu sama pedagangnya harga untuk makanan yg akan kalian pesan,” tulis akun tersebut.
Beragam komentar pun turut membanjiri postingan mengenai warung pinggir jalan yang mahal itu.
Banyak yang geram dibuatnya karena harga sangat tidak wajar.
Namun ada juga yang memberi saran untuk menanyakan terlebih dahulu harga menu yang dipesan.
“Warung ini merusak rizky org lain.. Dgn adanya hal spt ini, maka org2 akan makin malas makan dipinggir jalan,” tulis akun @ridwanmi**
“Tapi setahu saya klo seeafod emang kbnyakan harganya mahal.... Tp ya gak segitunya juga mahalnya.... Yg makan jg salah harusnua nanya dlu biar gak nyesel... Karena harga kan sma pedagangnya uda ditentuin sgtu hanya saja kita yg gak mau tau ... Mentang2 dipinggir jalan dikira murah sih....moon maap skedar pendapat,” tulis akun @eyrha_**
“Makanya sebelum pesan makanan, minta dulu menu makanannya, tanya harganya,” tulis akun @barumbung**
“Dibali aja gk sgtu mahalnyaa. hrga sgtu udh kayak harga sepaket makan di restoran bagus pinggir pantai kalok disini. hmmm awas nnti viral trus jd judul film2 azab loo buk,” tulis akun @yudhisurya**
“Makanya sebelum makan kalo liat daftar menu nggak ada harganya,sebaiknya tanya dulu karna ini namanya penipuan dan menjebak,” tulis akun @aiu_ryal55**
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Makan di Warung Tenda Pinggir Jalan, Pembeli Ini Kaget Harus Bayar Rp 700 Ribu.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/viral-warung-lamongan-indah-lesehan-bu-anny-di-jalan-hos-cokroaminoto-tegal-jateng.jpg)