Nasional

Viral Dua Porsi Makanan di Warung Tegal Seharga Rp 700 Ribu, Penampakan Rumah Pemiliknya Tak Terduga

Viral Dua Porsi Makanan di Warung Tegal Seharga Rp 700 Ribu, Penampakan Rumah Pemiliknya Tak Terduga

Penulis: Frida Anjani | Editor: eko darmoko
TribunJateng.com
Viral Dua Porsi Makanan di Warung Tegal Seharga Rp 700 Ribu, Penampakan Rumah Pemiliknya Tak Terduga 

SURYAMALANG.COM – Baru-baru ini dunia maya Indonesia digegerkan dengan munculnya sebuah kabar tentang warung pinggir jalan yang mendadak viral.

Bukan karena kelezatannya yang menggemparkan banyak warganet, melainkan harga yang ditawarkan oleh warung pinggir jalan ini yang bisa dibilang mahal.

Warung pinggir jalan yang berada di Kabupaten Tegal ini sontak dibanjiri hujatan netizen karena harga mahal yang mereka berikan.

Spanduk di warung lesehan Bu Anny di Slawi, Tegal, yang viral karena mematok harga mahal.
Spanduk di warung lesehan Bu Anny di Slawi, Tegal, yang viral karena mematok harga mahal. (YouTube/TribunJateng)

Hal ini bermula saat ada pembeli yang memesan dua posri makanan di warung Lesehan Bu Anny.

Tanpa mencantumkan harga pada buku menu, pembeli ini pun kaget ketika harus membayar Rp 700ribu untuk dua porsi makanan yang dipesannya.

Pembeli itu pun membagikan pengalamannya makan di warung Bu Anny pada media sosial.

Sontak kabar ini menjadi viral dan sampai ke telinga pemerintah daerah.

Pemkab Tegal, secara resmi menutup Warung Lamongan Indah Lesehan Bu Anny di Slawi untuk sementara.

Pemerintah Tegal berserta jajarannya pun mengunjungi rumah Bu Anny pemilik warung pinggir jalan yang berada di jalan HOS Cokroaminoto, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal itu.

Ternyata, pemilik warung Bu Anny memiliki nama lengkap Mutiani.

Penampakan rumah Bu Anny pemilik warung pinggir jalan yang viral di Tegal.
Penampakan rumah Bu Anny pemilik warung pinggir jalan yang viral di Tegal. (TribunJateng.com)

Dari foto yang beredar, rumah Mutiani alias Bu Anny ternyata terlihat biasa saja.

Dinding dalam rumah sederhana milik Bu Anny itu dicat berwarna hijau.

Bahkan ada beberapa bagian rumah Bu Anny yang warna catnya sudah mulai pudar bahkan sampai mengelupas.

Saat berkunjung ke kediaman pemilik warung viral tersebut, para PNS dari Pemkab Tegal  disambut Mutiani alias Ibu Anny dengan lesehan di bawah tanpa ada kursi ataupun meja ruang tamu.

Mereka tak duduk di sofa mewah atau kursi plastik.

Hanya ada sebuah alas plastik di atas ubin lantai yang menghitam.

Bahkan ruangan yang sepertinya ruang tamu itu bergabung dengan ruang tidur.

Terlihat dari adanya sebuah kasur yang diletakkan di depan televisi yang berada di ujung ruangan.

Di ruangan itu juga ada kipas angin, dalam kondisi tak sempurna.

Pemerinta daerah mengambil langkah mengenai viralnya warung bu Anny ini dengan menutup sementara warung yang berada di pinggir Jalan HOS Cokroaminoto, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal itu.

Bupati Tegal, Umi Azizah, yang mengambil langsung kebijakan itu.

Informasi penutupan ini disampaikan Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (Dagkop UKM) Kabupaten Tegal Suspriyanti di rumah dinasnya, Jumat (31/5/2019) malam, seusai mendapat instruksi Bupati.

Menurut Suspriyanti, dia juga sudah menyampaikan keputusan ini langsung kepada pemilik Warung Lamongan Indah Lesehan Bu Anny di Slawi.

Suspriyanti mengatakan, pemilik warung Bu Anny ternyata bernama Mutiani.

Dia bersama sejumlah jajaran Forkopimcam Kecamatan Slawi dan Satpol PP Kabupaten Tegal kemudian mendatangi rumah kontrakan Mutiani alias Bu Anny di Kelurahan Kagok.

Suspri menjelaskan tujuannya berkunjung bersama beberapa pemangku kepentingan tersebut.

“Ini untuk meminimalkan dampak, mencegah berulangnya kembali kasus tersebut serta memberikan perlindungan kepada konsumen.

Kami tutup sementara warung itu sembari menunggu proses penanganan pengaduan konsumen oleh Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kabupaten Tegal dalam waktu dekat ini.

Jadi sudah ada pengaduan resmi yang masuk ke BPSK dari konsumen yang merasa dirugikan,” terang Suspriyanti.

Bikin Resah

Dilansir dari Tribunsolo.com dalam artiket berjudul Warung Lesehan Bu Anny Tegal Jadi Viral, Seperti Inilah Penampakan Rumah Mutiani, Si Pemilik Warung, Suspri, mengutip pernyataan Bupati menyebutkan, selain telah membuat resah banyak pihak dan memperburuk citra daerah, tindakan pemilik warung juga dianggap merugikan banyak konsumen.

Begitu pula pedagang kaki lima lain di sekitarnya merasakan getah atau dampak.

Mereka mengaku khawatir calon pembeli ragu-ragu untuk bertransaksi setelah kasus ini mencuat.

Terlebih, ujar Suspri, kasus ini sudah yang kedua kali terjadi.

Dua tahun lalu pada 2017, instansinya sudah memberikan pembinaan dan peringatan keras kepada Mutiani agar mencantumkan harga pada daftar menu.

Ternyata peringatan itu tidak diindahkan.

Saat itu, Suspri bahkan ikut turun langsung menginvestigasi untuk mengumpulkan data dan keterangan.

Cumi-cumi yang disajikan di warung Bu Anny, Tegal.
Cumi-cumi yang disajikan di warung Bu Anny, Tegal. (Instagram Tribunjateng.com)

“Dulu juga sudah mencuat kasus Bu Anny ini dan viral di media sosia. Cuma tidak sampai menjadi pembahasan di media nasional seperti sekarang ini," terang Suspri mewakili Bupati Tegal di rumah kontrakan Mutiani.

Sebelum beranjak, Suspri meminta pedagang makanan di Kabupaten Tegal mencantumkan harga dan mengimbau kepada seluruh warga masyarakat agar menjadi konsumen cerdas.

Salah satunya, dengan menanyakan harganya terlebih dahulu sebelum membeli.

“Tadi Ibu Bupati titip pesan, kasus semacam ini jangan sampai terulang lagi, cukup sampai di sini.

Hal ini harus menjadi pembelajaran semua pihak, terlebih saat libur Lebaran dimana tingkat konsumsi masyarakat tinggi.

Sehingga beliau minta agar para pedagang tidak memanfaatkan aji mumpung dengan mematok harga tinggi atau tidak wajar," pinta Suspri.

Permintaan itu diiyakan para pejabat daerah yang mendampinginya.

Lebih lanjut, Suspri pun mengajak masyarakat untuk tidak ragu datang dan berwisata kuliner di Kabupaten Tegal.

“Sejak dulu, Tegal sudah dikenal karena wartegnya yang murah dan enak, termasuk makanan lain.

Itu masih tetap sama hingga sekarang.

Tolong, jangan pukul rata semua anggapan harga yang viral ini ke pedagang lain.

Kuliner Tegal tetap terjangkau dan siap memanjakan lidah para pemudik dan wisatawan," tandasnya.

Suspri kembali menegaskan, penutupan sementara itu sampai menunggu keluarnya hasil dari BPSK yang tengah memproses pengaduan konsumen.

Dia juga mempersilakan jika masih ada konsumen yang merasa keberatan atau dirugikan untuk melapor dengan menunjukkan barang bukti berupa nota atau semacamnya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved