Nasional
Kronologi KM Lintas Timur di Banggai, Kapal Sempat Trouble Sebelum Tenggelam
Kronologi KM Lintas Timur tenggelam di Perairan antara Selatan Banggai Kepulauan, dan Taliabo, setidaknya satu orang penumpang selamat.
Penulis: Raras Cahyaning Hapsari | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.com - Kronologi KM Lintas Timur tenggelam di Perairan antara Selatan Banggai Kepulauan, dan Taliabo, setidaknya satu orang penumpang selamat.
Diketahui KM Lintas Timur tenggelam pada 1 Juni 2019, namun hingga kini beberapa korban hilang belum ditemukan.
Dilansir dari Tribunnews dalam artikel berjudul 'Kronologi Tenggelamnya KM Lintas Timur di Banggai, Penumpang Meninggal Saat Berenang di Laut', diketahui ada 17 korban yang belum ditemukan.
Pencarian yang dilaksanakan Jumat (7/6/2019) hari ini terpaksa harus dihentikan karena belum membuahkan hasil.
Setidaknya satu orang yang berhasil ditemukan selamat atas tenggelamnya kapal yang mengangkut 3.000 ton semen dari Pelabuhan Bitung, Manado, Sulawesi Utara itu.
Rencananya pencarian korban tenggelam akan dilanjutkan pada hari ini Sabtu (8/6/2019).
Berikut ini kronologi KM Lintas Timur tenggelam, dilansir SURYAMALANG dari Tribunnews.
1. Berangkat 28 Mei
Pada tanggal 28 mei 2019, pukul 08.00 Wita, KM Lintas Timur berangkat dari bitung menuju Perusahaan IMIP Morowali, Sulawesi Tengah.
Kapal tersebut melintas di depan Pulau Taliabu, Provinsi Maluku Utara pada tanggal 30 Mei 2019, sekitar pukul 09.00 wita.
2. Kapal Mengalami Trouble
Pada tanggal 1 Juni 2019, pukul 12.00 Wita, kapal mengalami trouble padad motor lampu.
Sehingga kapal tersebut berhenti untuk memperbaiki motor lampu tersebut dengan estimasi sekitar 2 jam waktu perbaikan.
3. Kapal Miring
Sekitar pukul 14.00 Wita, kapal kembali berjalan menuju Kabupaten Morowali dengan kondisi kapal sedikit miring.
Pukul 16.00 Wita kapal kembali mengalami trouble dan semakin miring dikarenakan air laut sdh masuk ke lambung kapal.
Saat itu juga Kapten Kapal, Martinus Matitaputi langsung menginstruksikan ke semua POB (Passengers on Board) untuk meninggalkan kapal.
4. Satu Persatu POB meninggal kelelahan
POB yang berjumlah 18 orang, semua menggunakan pelampung.
Mereka semua membentuk lingkaran dan saling berpegangan mengapung di lautan
Pada tanggal 2 Juni, pukul 05.30, enam orang POB memutuskan untuk berenang ke arah daratan Kabupaten Banggai.
Akibatnya, pukul 20.00 satu orang mengelami kelelahan dan meninggal dunia.
Kemudian kelima orang tersebut meninggalkan korban, dan mencoba berenang kembali.
Tanggal 3 Juni 2019, pukul 02.00 satu orang lagi meninggal dunia.
Pukul 05.00, kembali satu orang lagi meninggal dunia karena kelelahan.
Ketiga orang yang masih hidup mencoba berenang lagi untuk mencapai daratan.
Sekitar pukul 03.00 Wita, salah satu dari mereka terpisah bernama Amis.
5. Satu Penumpang Selamat
Pada 4 Juni pukul 05.30 Jefri juga terpisah dengan Yakob.
Yacob kemudian mencoba bertahan dengan berenang mengejar batang pohon. Dia mengapung bersama batang pohon tersebut.
Pukul 14.00 Wita, Yakob ditemukan oleh Kapal India.
Iapun dievakuasi dan Kapal India tersebut menghubungi kapal lain yg terdekat utk meminta mengevakuasi Yakob.
Pukul 16.00 Wita Kapal LNG tiba dan mengevakuasi Yacob ke perusahaan LNG di Batui kemudian melarikannya ke RSUD Luwuk.
Berikut daftar POB menurut Yacob.
1. Matita Putty Marthinus
2. Rifqi Mustafa Manif
3. Zulkifli
4. Muh. Amri
5. Karno
6. Arif Utomo
7. Rico Alvi Nugroho
8. Yacob Achon Nedrupun
9. Baharuddin B.
10. Krisna
11. Lukas Matrutty
12. Yoga Rezka Maulana
13. Lukni Maulana Kamaluddin
14. Faisal Backhogi
15. Amis Amura
16. La Daud
17. Jefri (tidak ada dalam manifest) operator crain
18. Nur. (tidak ada dalam manifest) operator crain.
