Malang Raya
Program Amal, Start Up Lulusan Unibraw Malang Target Buatkan Website Gratis Untuk 100 Masjid
Pria lulusan Universitas Brawijaya itu kini sedang membantu masjid-masjid yang ada di indonesia untuk dibuatkan website secara gratis.
Penulis: Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah | Editor: Achmad Amru Muiz
SURYAMALANG.COM, LOWOKWARU - Ada banyak cara untuk melakukan amal kebaikan kepada masyarakat. Seperti yang dilakukan oleh Faza Abadi (23) seorang start up yang kini sedang disibukkan dengan membuat platform website masjid.
Pria lulusan Universitas Brawijaya itu kini sedang membantu masjid-masjid yang ada di indonesia untuk dibuatkan website secara gratis.
Pemikiran ini berawal dari kemauan dirinya untuk membantu masjid-masjid agar lebih dikenal oleh masyarakat. Ide tersebut didapatkan oleh Faza ketika dirinya sedang mengikuti acara start cell, yakni tempat berkumpulnya para start up di Kota Malang.
"Karena niatan saya yang ingin membantu masjid agar makmur. Salah satunya dengan membuat website agar orang tau informasi lengkap masjid, baik dari segi kajian kegiatan dan lain sebagainya," kata pria kelahiran Ngawi itu kepada SURYAMALANG.COM, Sabtu (15/6/2019).
Faza sendiri merupakan owner dari Hadstar.com, yang bergerak dibidang jasa pembuatan website. Faza mengaku, banyak dari masjid di Indonesia yang tidak memiliki website, sehingga dirinya berinovasi membuatkan website gratis kepada masjid-masjid tersebut.
Hingga kini, total sudah ada 17 website masjid yang telah dibuat oleh Faza, dan 7 di antaranya merupakan masjid di Kota Malang.
"Kami ingin, masjid itu dikenal banyak orang. Karena saat ini zamannya sudah go digital. Jadi segala informasi tentang sebuah masjid biar bisa diketahui oleh masyarakat," terangnya.
Dalam pembuatan website masjid ini, Faza dibantu oleh rekannya yang bernama Rafli Lesamana. Dua orang tersebut, setiap hari bekerja secara sukarela untuk membuat website.
Kata Faza, dalam membuat satu website masjid ini dirinya memerlukan waktu tiga sampai tujuh hari. "Jadi, kami mengumumkan jasa pembuatan website ini melalu sosial media. Kami kirimkan pesan satu per satu ke para buzzer di Instagram ataupun Facebook yang kontennya islami, agar diketahui oleh para pengurus masjid," ucapnya.
Pria yang pernah mewakili UB di ajang start up International ini mengaku, dengan adanya website masjid bisa mengaktifkan kembali informasi mengenai masjid tersebut.
Salah satunya ialah dengan memperkenalkan company profile masjid. Kemudian, bisa mengaktifkan kembali remaja masjid dan mengelola konten dakwah yang ada di masjid tersebut.
"Dari 17 masjid yang telah kami buatkan website, paling jauh ialah Masjid Nurul Islam, Palembang. Sementara yang di Malang ada Masjid Muhammad Salim, Masjid Ahmad Yani, Masjid As-Salam," terangnya.
Kata Yaza, bagi masjid yang sudah mempunyai domain, dirinya akan membantu mengaktifkan kembali website tersebut agar bisa terurus.
Sementara bagi masjid yang belum memiliki domain, Yaza akan memberikan sub domain kepada masjid tersebut, kemudian baru ia kembalikan lagi ke pengurus masjid.
Pendaftarannya cukup mudah, yakni bisa melalui masjid.hadstar.com. Setelah itu, klik link pendaftaran dan akan langsung terkonfirmasi.