Nasional
Penumpang Serang Sopir, Bus Tabrak 2 Mobil, 12 Orang Tewas dalam Kecelakaan di Tol Cipali
12 orang tewas dalam kecelakaan antara bus nopol H 1469 CB dengan mobil Expander dan Innova di KM 150+900 jalur A Tol Cipali
SURYAMALANG.COM – 12 orang tewas dalam kecelakaan antara bus nopol H 1469 CB dengan mobil Expander dan Innova di KM 150+900 jalur A Tol Cipali, Senin (17/6/2019) dini hari.
Kecelakaan Tol Cipali itu juga mengakibatkan empat orang luka berat, dan 20 orang luka ringan.
Berikut ini lima fakta terkait kecelakaan di Tol Cipali tersebut.
1. Kronologi Kecelakaan
Direktur Ditlantas Polda Jabar, Kombes M Aris menjelaskan kecelakaan yang melibatkan bus nopol H 1469 CB.
“Lokasi kejadian di KM 150+900 jalur A. Korban meninggal 12 orang, empat orang luka berat, dan 20 orang luka ringan,” ujar Aris melalui pesan elektronik.
Kecelakaan itu bermula ketika bus hilang kendali dan oleng.
Bus yang semula berada di jalur menuju Cirebon menerobos median jalan dan memasuki jalur menuju Jakarta.
Kemudian bus menabrak mobil Innova nopol B 168 DIL.
Truk pengangkut ayam nopol R 1436 ZA di belakang Innova berhasil menghindar sehingga tidak terjadi tabrakan.
Namun, di belakang truk ada mobil Expander nopol B 8137 PI yang tengah melaju dan tidak bisa menghindar.
Akibatnya, mobil Expander menabrak bus.
Enam penumpang mobil Expander meninggal dalam kecelakaan nahas tersebut.
Tiga penumpang mobil Innova juga bernasib sama.
Selain itu, tiga penumpang bus juga tewas dalam kecelakaan tersebut.
Korban dievakuasi ke rumah sakit di Majalengka.
2. Jumlah dan Identitas Korban
Kecelakaan bus di Tol Cipali memakan 12 korban meninggal dunia.
Korban meninggal terdiri dari enam penumpang mobil Expander, tiga penumpang Innova, dan tiga penumpang bus.
Berikut rincian korban kecelakaan bus di Tol Cipali yang bersumber dari Bidang Humas Polda Jabar
Korban Meninggal Mobil Expander
1. Heruman Taman (Sopir), 59 Tahun, pekerjaan wiraswasta, alamat Taman Wisma Asri D 33 / 50, RT 01 RW 16, Kelurahan Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi.
2. Rafi, 22 tahun, Swasta, alamat Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi.
3. Reza, 22 tahun, Swasta, alamat Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi.
4. Radit, 22 Tahun, Swasta, alamat Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi.
5. Dafa, 21 Tahun, Swasta, alamat Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi.
6. Irfan, 22 tahun, Swasta, alamat Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Korban Meninggal Mobil Innova
7. Uki, 45 tahun, swasta, Desa Tarub, RT 10/05, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal.
8. Amar, 37 Tahun, swasta, alamat Desa Tarub, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal.
9. Daryono, 70 tahun, swasta, alamat Desa Tarub, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal.
Adapun tiga penumpang bus yang meninggal dunia masih didata oleh polisi.
Sementara itu, 11 penumpang luka berat antara lain, Amsor, Adi Lasmanto, Budianto, Ari, Dwiyono, Falah, Susmiati, Arie, Arieza, Budianto, dan Ari Bunarto.
Tiga puluh dua orang lainnya mengalami luka ringan.
Sebanyak 37 korban kecelakaan dirawat di IGD RS Mitra Plumbon.
3. Penyebab Bus Oleng
Kapolda Jabar, Irjen Pol Rudy Sufahriadi mengatakan kecelakaan maut itu disebabkan pengemudi bus diserang penumpang bernama Amsor (29).
“Berdasar keterangan saksi, penumpang bus juga inisialnya W (49),” ujar Irjen Pol Rudy Sufahriadi.
Penyerangan itu diduga akibat perebutan kemudi antara Amsor dan sopir bus.
“Diduga akibat perebutan kemudi itu bus akhirnya menerobos ke jalan kendaraan dari arah Jateng menuju Jakarta,” ucapnya.
4. Pengakuan Penyerang
Amsor mengaku menyerang karena sopir dan kenek bus ingin membunuhnya.
Irjen Pol Rudi Sufahriadi mengatakan niatan itu diketahui Amsor setelah mendengar perbincangan telepon sopir dan kenek bus.
Setelah mendengar percakapan itu, Amsor langsung menyerang sopir bus.
Bahkan Amsor berusaha mengambil alih kemudi bus.
Sehari-harinya, Amsor bekerja sebagai petugas keamanan.
“Dia merupakan sekuriti Gandaria Tower Jakarta,” tambahnya.
Menurutnya, Amsor naik bus tersebut dari Jakarta hendak pulang ke Cirebon.
Amsor merupakan warga Kelurahan Watubelah, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon.
Saat ini Amsor yang mengalami luka berat itu masih menjalani perawatan medis di RS Mitra Plumbon, Kabupaten Cirebon.
“Karena masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut, kami belum menetapkan sebagai tersangka," ujar Rudy Sufahriadi.
5. Tes Kejiwaan
Saat ini penyidik masih memeriksa Amsor.
Dia telah menjalani tes urine dan hasilnya negatif.
Penyidik juga mendalami motif penyerangan yang dilakukan Amsor terhadap sopir.
Selain tes urine, Amsor juga akan menjalani tes kejiwaan.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul 6 Fakta Kecelakaan Bus di Cipali, Pelaku Serang Sopir Setelah Dengar Percakapan, Kemudi Jadi Rebutan.