Kabar Jombang

Panglima TNI Bertemu Para Ulama di Jombang, Ungkap Upaya Adu Domba TNI Vs Polri

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bertemu para ulama se-Jatim di pondok pesantren Tebuireng Jombang, Kamis (20/6/2016). Dia mengungkap sisi lain...

Penulis: Sutono | Editor: yuli
Sutono
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto melakukan pertemuan dengan ulama se-Jatim di pondok pesantren Tebuireng Jombang, Kamis (20/6/2016). Panglima bersama rombongan tiba di Tebuireng sekitar pukul 14.00 WIB. 

"Sebenarnya pukul 01.30 WIB massa sudah bisa dibubarkan, namun sebagian masuk ke Petamburan. Ternyata di sana sudah berkumpul 500 orang," terang Hadi Tjahjanto.

Selanjutnya, sambung panglima TNI, pukul 02.30 WIB, mulailah massa melakukan pembakaran mobil dan motor. "Bahkan kemudian massa menyerang Polsek Gambir dan merusak mobil dinas kapolsek," jelas Hadi.

Tak hanya di Gambir, ratusan orang juga merusuh di Jalan Otto Iskandar Dinata, Cipinang. "Jadi 21 Mei malam hingga 22 dini hari itu ada tiga kejadian. Yakni di Bawaslu yang berhasil dikendalikan, kemudian di Petamburan dan yang ketiga di Cipinang," tutur Hadi.

Karena kerusuhan berlanjut, TNI diterjunkan untuk membantu mengendalikan massa. Namun saat TNI dari Kostrad dan marinir membantu, justru mendapat perlakukan berbeda. Para TNI itu dipeluk oleh massa perusuh.

"Sehingga, angle kamera, seakan-akan mengajak personel TNI untuk melindungi dirinya dari tindakan petugas kepolisian. Ini kesan yang mereka ingin sampaikan. Padahal, kami ingin membantu polisi mengendalikan massa agar tidak membuat rusuh," kata Hadi.

Karena itulah, Hadi Tjahjanto langsung berkomunikasi dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian agar berhati-hati terhadap kemungkinan adanya usaha mengadu domba antara TNI dengan Polri.

"Saya sampaikan, TNI dan Polri tidak boleh pecah. TNI dengan kekuatan 480.000 personel dan Polri berkekuatan 440.000 personel merupakan kekuatan besar yang tidak boleh pecah. NKRI akan tetap utuh kalau TNI dan Polri solid," tandas Hadi.

Kapolri dan Panglima kemudian sama-sama memberikan briefing kepada jajarannya agar tidak percaya terhadap isu-isu atau gorengan isu yang tujuannya memecah belah TNI-Polri.

"Dan alhamdulillah sampai sekarang TNBI dan Polri tetap solid dan bersatu," tandas Hadi, disambut tepuk tangan ratusan undangan yang memenuhi ruangan acara.

Terkait kasus kerusuhan pada 21 dan 22 Mei itu sendiri, kata Hadi, TNI menyerahkan pada koridor hukum.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved