Malang Raya

Tim GPK SMAN 9 Kota Malang akan Indentifikasi Siswa Inklusi Jalur Online

SMAN 9 Kota Malang ditetapkan sebagai satu-satunya SMAN yang menerima siswa inklusi saat PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) masuk SMAN.

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: yuli
SURYAMALANG.COM/Sylvianita Widyawati
ARSIP - Penampilan ekstrakurikuler Pramuka SMAN 9 Kota Malang di depan para siswa dan guru Latyaowittayakhom School Thailand, Kamis (26/10/2017). 

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - SMAN 9 Kota Malang ditetapkan sebagai satu-satunya SMAN yang menerima siswa inklusi saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) masuk SMAN.

Untuk menjaring siswa inklusi telah dilakukan secara offline beberapa waktu lalu. "Sudah mendapat dua siswa baru inklusi low vision," jelas Purwati, Guru Pendamping Khusus (GPK) di SMAN 9, Minggu (23/6/2019).

Namun siswa inklusi kemungkinan juga ada di siswa baru jalur online yang tak ikut PPDB onfline. Pada Sabtu (22/6/2019) telah diumumkan mereka yang diterima di SMAN dan SMKN di Kota Malang. Dan pada Senin (24/6/2019) dan Selasa (25/6/2019) dilakukan daftar ulang di SMAN dan SMkN. "Nanti tim GPK akan mengindentifikasi. Ini akan diketahui setelah observasi," jelas Purwati.

Hal ini juga dilakukan pihaknya saat tahun lalu. Dikatakan, siswa inklusi dan maupun tidak akan jadi satu kelas. Sehingga tetap ada interaksi dengan teman-temannya. Bahkan saat MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah), para siswa juga diberi pemahaman mengenai itu.

Sehingga tidak ada bullying. Sementara untuk siswa baru inklusi yang low vision disarankan tulisan di papan kelas di foto dan mencari kacamata yang bisa membantu membaca. Sebab di SMA tidak ada lagu shadow atau guru bantu. Sedang GPK juga terbatas.

Dijelaskan, GPK juga didiklat bagaimana menangani siswa inklusi. "Sejak 2010, Dindik menjadikan SMAN 9 sebagai sekolah inklusi," paparnya.

Pada angkatan tahun lalu, ada siswa yang diterima kuliah di Diskomvis Universitas Negeri Malang (UM). Sementara untuk daftar ulang mereka yang diterima di SMAN-SMKN di Kota Malang dilakukan secara online.

Untuk mencetak berkas, sekolah menyiapkan sejumlah printer di lokasi daftar ulang. "Kalau sudah dikerjakan di rumah secara online, maka memudahkan petugas di sekolah karena lebih cepat," jelas Guruh Salafi, Ketua Panitia PPDB SMAN 5 Kota Malang. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved