Kabar Surabaya
Tanya Jawab Plt Kakanwil Kemenag Jatim Perihal Layanan Haji hingga Kasus Jual Beli Jabatan
Jual beli jabatan itu sebenarnya istilah media saja. Dapat kami tegaskan bahwa insiden itu sama sekali tak memengaruhi iklim kerja di Kantor Kemenag.
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: yuli
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Jatim melalui Panitia Pelaksana Ibadah Haji (PPIH) telah melakukan persiapan layanan ibadah Haji 2019.
Mereka akan menyambut calon jemaah haji (CJH) melalui Embarkasi Surabaya.
Lembaga itu baru bermasalah dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena kepalanya, Haris Hasanudin, menjadi tersangka penyogok Muhammad Romahurmuziy saat menjabat Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Meski sempat diwarnai terkuaknya praktik jual beli jabatan di lingkungan kantor Kemenag perwakilan Jatim itu, namun hal ini tak memengaruhi semangat kerja para pegawai Kemenag untuk memberikan layanan terbaik bagi CJH.
Kasus yang saat ini ditangani KPK itu tidak sampai mengganggu layanan kepada masyarakat di Kantor Kemenag Jatim. Bahkan proses layanan CJH saat ini tinggal menunggu waktu saja untuk semua jemaah mendapat layanan terbaik melalui Kemenag Jatim.
Berikut wawancara khusus SURYAMALANG.COM dengan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kanwil Kemenag Jatim, Moch Amin Mahfud, terkait persiapan provinsi ini melayani CJH di tengah terpaan ujian jual beli jabatan di kantor ini.
Sejauh mana kesiapan Kemenag Jatim menyambut tibanya musim haji 2019 di Embarkasi Surabaya?
Hampir bisa dikatakan saat ini semua persiapan sudah hampir 100 persen. Mulai dari menyiapkan CJH, mental mereka, penginapan selama di Asrama Haji Sukolilo, hingga kelengkapan dokumen perjalanan haji. Semua sudah disiapkan. Khusus dokumen haji terutama visa akan dituntaskan sambil berjalan. Kalau paspor dijamin semua beres.
Tahun ini, berapa senarnya jumlah CJH Jatim yang akan diberangkatkan melalui Embarkasi Surabaya?
Tahun ini menjadi berkah bagi CJH Jatim karena kita mendapat tambahan kuota haji cukup porposional. Porsi haji di Jatim meningkat dari tahun lalu 34.385 CJH kini bertambah menjadi 35.706 jemaah. Secara nasional kuota nasional bertambah 10.000 dan dibagi secara adil di semua daerah. Selain dari CJH Jatim, di Embarkasi Surabaya juga bergabung nanti CJH asal Bali dan NTT.
Persisnya kapan kelompok terbang (kloter) pertama Embarkasi Surabaya diberangkatkan ke Tanah Suci?
Rencana semula, kloter pertama akan kita Berangkatkan pada 7 Juli 2019. Namun setelah pihak kementerian berkoodinasi datang langsung ke Surabaya ada tambahan kuota sehingga jadwal terbang dimajukan. Sebab dari Embarkasi Surabaya nanti tidak lagi 83 kloter namun bertambah menjadi 85 kloter. Kloter pertama Jatim dari Magetan. Selama kurang lebih 40 hari berada di Tanah Suci.
Sesiap apa PPIH memastikan bahwa Dokumen perjalanan haji terutama, sudah tuntas sebelum terbang? Mengingat masalah klasik tiap tahun masih seputar visa yang masih belum tuntas.
Alhamdulillah, tahun ini kesiapannya jauh lebih baik dalam hal pengurusan dokumen perjalanan haji. Mulai paspor sudah jauh-jauh hari diurus di kantor Imigrasi masing-masing di sejumlah daerah di Jatim.
Saat ini pada H-10 kloter pertama sudah 76 persen paspor dalam proses visa di Kedutaan Saudi. Sisanya sambil berjalan hingga berakhirnya gelombang pertama sampai gelombang kedua dijamin semua visa beres. Ini kemajuan yang luar biasa.
Bagaimana dengan kesiapan penginapan di Asrama Haji Embarkasi Surabaya (Ahes) Sukolilo, dimana setiap CJH menginap semalam di sini? Informasinya CJH akan menempati gedung baru sekelas hotel.
Asrama Haji Sukolilo adalah fasilitas yang dimiliki Kemenag Jatim dan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk masyarakat saat musim haji. Tahun ini CJH dari Embarkasi Surabaya akan dibikin paling nyaman karena ada gedung Ahes baru sekelas hotel berbintang.
Jika sebelumnya masih menggunakan bed susun dengan posisi ada yang di atas, tahun ini kami pastikan One jemaah, One bed di dalam kamar asrama haji. Satu kamar sebelumnya diisi 8 jemaah dengn bed susun. Satu lagi, air dan makan untuk CJH dijamin.
Yang menggembirakan bagi CJH di Tanah Suci nanti benarkah berlaku zonasi sesuai daerah?
Iya, betul. Ini khabar menggembirakan bagi CJH kita dari Indonesia. Jika sebelumnya semua hotel dan penginapan jemaah terpancar tidak Karuan dan tidak terzonasi, nanti ada Zonasi khusus. Jadi satu lokasi berdekatan bertemu sesama CJH daerah Jatim. Kemudian Seluruh hotel CJH Jatim akan berada di kisaran antara 800 meter hingga 2 KM.
Terkait kasus jual beli jabatan di Kemenag Jatim yang saat ini ditangani KPK, apakah berpengaruh pada iklim kerja dan layanan Haji?
Jual beli jabatan itu sebenarnya istilah media saja. Dapat kami tegaskan bahwa insiden itu sama sekali tak memengaruhi iklim kerja di Kantor Kemenag Jatim. Peristiwa itu bukan institusional tapi pribadi.
Kami bersyukur semua kondusif dan saya sudah keliling kabupaten kota semua berjalan dengan baik. Sistem sudah berjalan sebagaimana mestinya. Termasuk layanan kesiapan CJH juga berjalan sangat baik. Tidak terpengaruh sama sekali.
Saya pastikan kepada masyarakat bahwa peristiwa itu tidak memengaruhi kinerja kami untuk terus melayani masyarakat. Soal psikologis teman-teman di Kemenag terpengaruh itu wajar. Tapi semua dikalahkan dengan sistem yang sudah berjalan dengan baik.
Bahkan saya sendiri adalah satu kandidat tiga besar dalam kompetisi pengisian jabatan kepada Kemenag Jatim. Saya juga saling dukung dan memberi ucapan selamat kepada pendahulu saya. Begitu mengemuka persoalan jual beli jabatan itu, semua sadar bahwa jabatan itu tak perlu dibawa hingga ke relung hati, tapi cukup di tangan saja. Amanah yang setiap saat bisa pindah.