Trenggalek
Dindik Jatim Monev SMA Double Track, Siapkan Lulusan SMA Untuk Bekerja dan Berwirausaha
Program Double Track yang telah berjalan sejak tahun 2018 menyasar murid untuk dibekali keterampilan praktis, kewirausahaan, serta life skill abad 21.
Penulis: Dya Ayu | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, BATU - Program SMA Double Track saat ini telah diterapkan di beberapa sekolah yang ada di Jawa Timur.
Program yang menggabungkan kegiatan belajar reguler SMA dengan pembekalan keterampilan vokasi berbasis potensi daerah itu bekerjasama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim lakukan monitoring dan evaluasi (monev) pelaksanaan Double Track, salah satunya di SMA Negeri 2 Karangan, Kabupaten Trenggalek, Jumat (12/9/2025) kemarin, dengan diikuti 12 SMA Negeri pelaksana program.
Diantaranya SMAN 1 Rejotangan, SMAN 1 Kalidawir, SMAN 1 Campurdarat, SMAN 1 Karangan, SMAN 2 Karangan, SMAN 1 Tugu, dan SMAN 1 Bendungan. Kemudian SMAN 1 Pule, SMAN 1 Dongko, SMAN 1 Panggul, SMAN 1 Munjungan dan SMAN 1 Kampak.
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paewai mengatakan kegiatan monev ini dilakukan untuk mengukur ketercapaian program selama setahun.
Dalam monev masing-masing satuan pendidikan memaparkan pendapatannya, kesulitan selama implementasi program atau pemasaran hingga mengikuti keberhasilan dan menentukan langkah startegis berikutnya untuk mengembangkan program Double Track di masing-masing sekolah.
Lebih lanjut, program yang telah berjalan sejak tahun 2018 menyasar murid untuk dibekali keterampilan praktis, kewirausahaan, serta life skill abad 21.
“Program ini hadir sebagai solusi bagi lulusan SMA yang tidak melanjutkan kuliah dan memilih bekerja atau berwirausaha,” kata Aries Agung Paewai, Sabtu (13/9/2025).
Mantan Pj Wali Kota Batu itu juga merinci dalam program Double Track, keterampilan yang paling dominan diajarkan pada murid adalah Multimedia, Teknik Listrik, Teknik Elektro, Tata Boga, Tata Busana, Kecantikan, dan Teknik Kendaraan Ringan.
Keterampilan ini menurutnya tidak hanya untuk menyiapkan lulusan diterima pada Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI). Melainkan juga untuk mengantarkan para murid berwirausaha.
“Keterampilan ini tidak hanya menyiapkan mereka untuk diserap industri. Tapi juga kita konsern bagaimana mereka berwirausaha, menumbuhkan entrepreneurship agar mereka bisa tangguh dalam pasar industri," terang Aries.
Keterampilan yang sifatnya jasa, akan lebih dibutuhkan pasar.
"Misalnya saja tata boga, ini berkaitan dengan makanan. Tidak butuh dana banyak, mereka bisa membuka usaha di rumah bahkan bisa merekrut masyarakat sekitar jika pesanan banyak. Ini tentu juga membuka lapangan usaha bagi oranglain,” tambahnya.
Sementara soal peran ITS dalam program ini menurut Aries cukup vital, yakni menyiapkan kurikulum, pelatihan guru, serta pendampingan sekolah.
Sementara Dinas Pendidikan Jawa Timur memastikan kebijakan, pembinaan, dan dukungan anggaran.
Harga Daging Ayam Naik dengan Permintaan Tetap Tinggi, di Trenggalek Tembus Rp 40 ribu Perkilogram |
![]() |
---|
Bukan FOMO, Inilah Alasan Bupati Trenggalek Unggah Foto Diri dengan Filter Brave Pink Hero Green |
![]() |
---|
Korsleting Listrik Memicu Kebakaran Sebuah Ruko di Kecamatan Panggul Trenggalek |
![]() |
---|
Jamasan Pusaka Hari Jadi Kabupaten Trenggalek ke 831, Bupati Mas Ipin Singgung Kondisi Bangsa |
![]() |
---|
Hilang di Perairan Munjungan Trenggalek, Perahu Ditemukan Terdampar, si Nelayan Belum Tahu Rimbanya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.