Kabar Magetan
Sepasang Anak SD di Magetan Berbuat Layaknya Orang Dewasa, Celakanya Perbuatan itu Direkam dan Viral
Sepasang anak Sekolah Dasar di Magetan merekam adegan layaknya orang dewasa yang direkam kemudian viral antar Handphone.
Penulis: Doni Prasetyo | Editor: Achmad Amru Muiz
SURYAMALANG.COM, MAGETAN - Dimungkinkan pengawasan orangtua teledor, sepasang anak Sekolah Dasar di Magetan merekam adegan layaknya orang dewasa yang direkam kemudian viral antar Handphone.
Video mesum berdurasi 1 menit itu memperlihatkan adegan mesum sepasang anak usia SD, anak laki laki masih mengenakan seragam dan anak perempuannya,
kabarnya sudah melanjutkan sekolah agama di salah satu sekolah agama di Magetan juga.
Video mesum anak anak ini beredar sejak tiga hari lalu, bahkan sebagian video beredar ada yang sudah dipasang musik dangdut versi koplo dan sebagian adegan ditutup dengan emoji, tapi ada yang masih asli terdengar percakapan keduanya.
• Pasangan Bukan Suami Istri di Kamar Kos Digerebek Satpol PP Kota Kediri
• Video Tingkah Cucu Presiden Jokowi Saat di Tempat Umum Curi Perhatian, Ada Adegan Lempar Bantal
• Ikutan Age Challenge? Pakai 3 Aplikasi Ini Buat Edit Wajah Jadi Tua Lengkap dengan Tutorial
• BERITA MALANG POPULER Hari Ini, Maling Leptop & Uang di SDIT Ahmad Yani Buron & Jaringan Calo di UB
Video ini diperkirakan dibuat dirumah anak laki laki itu, dilakukan sepulang sekolah.
Karena orangtua anak laki laki itu bapaknya menjadi TKI Malaysia, ibu kabar di sawah.
Saat ini anak laki laki di video itu masih duduk di bangku klas VI SDN di Kabupaten Magetan bagian Selatan.
Sedang anak perempuannya sudah lulus dan melanjutkan di sekolah agama.
Kalangan masyarakat di Magetan sangat prihatin dengan beredarnya video mesum yang seharusnya belum waktunya dilakukan oleh sepasang anak SD ini.
Namun karena longgarnya pengawasan dari orangtua dan sekolah, perilaku orang dewasa ini sudah dilakukan anak-anak usia sekolah dasar.
Mestinya penggunaan gawai canggih seperti smart phone ini perlu diawasi dan didampingi orangtua dan sekolah.
Pasalnya, ada sekolah sekolah yang meteri pelajaran Tikop (tehnik komputer) dan pengumum biasa lewat smart phone.
"Memang ini dilema, karena ada pelajaran tertentu yang memerlukan smart phone seperti Tikom dan pengumuman berkaitan dengan mata pelajaran," kata pengamat pendidikan Kabupaten Magetan Muhammad Anis Spd kepada Surya, Kamis (18/7).
Tapi, lanjut Muhammad Anis, penggunaan smart phone itu, terutama kalau gawai itu dibawa ke sekolah, setiap pelajaran dimulai, gawai yang dibawa siswa siswi itu harus dikumpulkan di sekolah.
"Makanya, sebagai bentuk pengawasan, sekolah harus rajin razia. Kecuali kalau pelajaran Tikom, memang mengharuskan bawa gawai atau smart phone. Memang dilema, tapi tinggal orangtua dan sekolah harus aktif, selain pengawasan juga nasihat atau perhatian dari orangtua,"ujar Muh Anis salah satu guru di SMPN Magetan ini.