Kabar Surabaya

Cerita di Balik Pembangunan Gereja, Pura, Klenteng, Vihara dan Masjid Berjajar di Surabaya

Masih tiga rumah ibadah yang beroperasi, yaitu Masjid, Gereja Kristen Protestan, dan Gereja Katolik. Sebab Pura, Vihara, dan Klenteng masih proses...

Editor: yuli
Hefty
Gereja Kristen Indonesia, Pura, Klenteng, Gereja Katolik, Vihara, dan Masjid dibangun berjajar di area Perumahan Royal Residence, Surabaya Barat. 

Masih tiga rumah ibadah yang sudah beroperasi, yaitu Masjid, Gereja Kristen Protestan, dan Gereja Katolik. Sebab Pura, Vihara, dan Klenteng masih dalam proses pembangunan.

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Perumahan Royal Residence Surabaya Barat memiliki rumah ibadah untuk enam agama di Indonesia. Tempat-tempat peribadatan tersebut dibangun berjajar di sana.

Masing-masing rumah ibadah memiliki kegiatan yang berbeda. Supaya tidak bentrok, pengurus area rumah ibadah yang merupakan warga perumahan Royal Residence, membentuk Forum Komunikasi antar Rumah Ibadah Royal Residence.

"Kegiatan masing-masing kami informasikan dalam forum itu, supaya nggak ada bentrokan yang satu dengan lainnya," ujar Indra Prasetyo, ketua Forum Komunikasi antar Rumah Ibadah Royal Residence.

Sementara ini, masih tiga rumah ibadah yang sudah beroperasi, yaitu Masjid, Gereja Kristen Protestan, dan Gereja Katolik. Sebab Pura, Vihara, dan Klenteng masih dalam proses pembangunan.

Namun, dalam forum terakhir, telah dibahas bahwa lima rumah ibadah, kecuali masjid, memiliki jadwal ibadah yang sama. Yakni pada hari Minggu pagi.

"Sementara, solusinya, para jamaah parkir di depan rumah ibadahnya masing-masing. Kalau tidak cukup, sisanya dialihkan untuk parkir di area jalan dengan sisi yang ditentukan oleh pihak keamanan," ungkap Indra.

Solusi tersebut, imbuhnya, diperoleh dari hasil diskusi Forum Komunikasi antar Rumah Ibadah Royal Residence.

Membuat solusi bersama-sama, imbuh Indra, menjadi salah satu cara supaya semuanya tetap dapat rukun.

"Intinya kan kami berupaya hidup rukun berdampingan, bukan hanya rumah tinggal, tapi juga rumah ibadah. Kami juga mohom doanya, suoaya kita semua bisa tetap rukun walau berbeda," ujar Indra.

Warga Royal Residence Bangun dan Kelola Rumah Ibadah Enam Agama

Indra Prasetyo, Ketua Forum Komunikasi antar Rumah Ibadah Royal Residence, mengatakan, masing-masing rumah ibadah memiliki pengurusnya sendiri.

Rumah ibadah itu dibangun dengan urunan warga. Mereka pun mengajukan proposal secara mandiri ke beberapa instansi untuk merampungkan rumah ibadahnya.

"Awalnya dari warga muslim yang mengajukan masjid ke managemen perumahan. Tapi supaya adil, managemen mengajukan saran bangun rumah ibadah untuk semua agama," papar Indra.

Namun, karena managemen perumahan tidak memiliki desain rumah ibadah. Maka, managemen hanya memberikan tanah kosong yang bisa dikelola warga menjadi rumah ibadah.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved