Kabar Surabaya

Prof Sadjijono Minta Maaf Setelah Videonya Viral Saat Mendebat Polisi Muda di Surabaya

"Sekali lagi saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, semoga kejadian ini menjadi pembelajaran dan pengalaman bagi kita semua dan masyarakat," katanya.

Editor: yuli
YouTube
Pria itu diketahui bernama Prof Dr Sadjijono kelahiran Yogyakarta tahun 1953, mantan anggota Resmob Polda Jatim yang kemudian merintis karir akademik hingga jadi Pjs Rektor Universitas Bhayangkara Surabaya (Ubhara) pada 2006. 

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Prof Dr Sadjijono (66) akhirnya angkat bicara setelah videonya viral saat mendebat polisi muda perihal makna rambu-rambu di tengah persimpangan Jalan Raya Jemursari, Wonocolo, Surabaya. 

Setelah sempat menolak dimintai keterangan terkait video viral tersebut, Sadjijono belakangan menuliskan tanggapannya perihal video itu.

Ia mengaku tidak nyaman dengan tersebarnya video tersebut hingga viral di media sosial.

"Saya pribadi tidak bangga dan tidak nyaman atas adanya kejadian tersebut terlebih kejadian tersebut diviralkan orang yang menjadi konsumsi publik khususnya warganet," ujar Sadjijono dalam keterangan tertulis yang diterima TribunJatim.com, Jumat (19/7/2019).

VIDEO VIRAL - Fakta-fakta di Balik Adu Mulut Prof Sadjijono Vs Polisi soal Rambu-rambu di Surabaya

suryamalang.com | FB: Surya Arema | IG: @suryamalangcom
suryamalang.com | FB: Surya Arema | IG: @suryamalangcom (.)

Ia menganggap, semula video tersebut tak lebih dari sekadar konsumsi pribadi, yang berisikan percakapan diskusi antara dirinya dan petugas polisi tersebut.

Sekalipun dalam percakapan di antara keduanya, ia menggunakan sedikit penekakan intonasi suara.

"Padahal diskusi hanya pribadi saya dengan oknum anggota Polisi Lalu Lintas yang bersangkutan," ujarnya.

"Semata-mata bermaksud memberikan pemahaman atas terjadinya perbedaan persepsi sekalipun terkesan agak keras, karena pengaruh situasi," lanjutnya.

Sadjijono meminta maaf kepada khalayak publik atas viralnya rekaman video tersebut.

"Sekali lagi saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, semoga kejadian ini menjadi pembelajaran dan pengalaman bagi kita semua dan masyarakat," terangnya.

Ia juga berharap, masyarakat yang kebetulan menerima rekaman video tersebut untuk tidak lagi menyebarkan video melalui berbagai macam media.

"Mohon dengan hormat video yang telah viral jangan diperpanjang lagi yang menjadikan lebih tidak nyaman bagi diri saya," tandasnya. Luhur Pambudi

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved