Malang Raya
RS Saiful Anwar Malang Ajak Para Orangtua Pasien Jaga Kesehatan Anak Sejak Dini
Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang mengajak masyarakat dan para orangtua pasien untuk menjaga kesehatan anaknya sejak dini.
Penulis: Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah | Editor: yuli
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang mengajak masyarakat dan para orangtua pasien untuk menjaga kesehatan anaknya sejak dini.
Hal itu ditekankan oleh Plt Direktur RSSA, Dr Kohar Hari Santoso saat memberikan sambutan dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 2019 pada Senin (22/7/2019).
Ia mengimbau kepada masyarakat terutama para orang tua untuk lebih memperhatikan masalah gizi kepada anak.
"Target kami ialah 1000 hari pertama, khususnya kepada para ibu hamil untuk memperhatikan soal gizi. Jangan makan makanan sembarangan, karena dampaknya akan langsung kepada anak yang ada di dalam kandungan," terangnya.
Imbauan yang dilakukan oleh Direktur RSSA Malang itu merupakan bentuk keprihatinan RSSA terhadap kesehatan anak Indonesia.
Pasien yang ada di RSSA Malang kebanyakan menderita berbagai macam penyakit seperi asma, kanker, diabetes dan leukimia.
Oleh karena itu, dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 2019, RSSA memberikan edukasi serta motivasi kepada pasien khususnya anak-anak.
"Melalui acara ini, kebersamaan serta keceriaan nantinya akan membantu proses penyembuhan kepada anak-anak. Ini sangat bagus sekali untuk mereka," ucapnya.
Dalam acara yang digelar di Taman Irna 4 RSSA Kota Malang itu, puluhan anak-anak turut serta memperingati Hari Anak Nasional 2019 yang digelar oleh RSSA.
Para peserta merupakan anak-anak dari pasien yang ada di RSSA Malang dan juga anak-anak dari beberapa komunitas.
Seperti komunitas sahabat anak kanker, YPAC, komunitas anak penderita diabetes, leukimia, asma dan komunitas kesehatan lainnya.
Di sana, anak-anak diajak bermain untuk melatih kemahiran mereka.
Panitia juga mengadakan lomba mewarnai, menyanyi dan juga catwalk di atas karpet merah yang telah disediakan.
Tawa dan senyum diperlihatkan oleh anak-anak, para orang tua pasien dan juga para dokter yang mengasuh mereka.
Pacaran senyuman itu seolah-olah membuat anak-anak lupa akan penyakit yang sedang mereka idap selama ini.