Malang Raya
Antisipasi Kekerasan Seksual, Go-Jek Beri Edukasi pada Mitra dan Masyarakat Kota Malang
Untuk mengantisipasi dan mencegah kekerasan seksual, Go-Jek memberikan edukasi kepada para mitra Gojek dan juga masyarakat di Kota Malang, Kamis (25/7
Penulis: Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah | Editor: yuli
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Untuk mengantisipasi dan mencegah kekerasan seksual, Go-Jek memberikan edukasi kepada para mitra Go-Jek dan juga masyarakat di Kota Malang, Kamis (25/7/2019).
Edukasi itu diberikan oleh Go-Jek untuk memberikan keamanan dan keselamatan kepada mitra dan masyarakat.
Head of Regional Corporate Affairs Go-Jek East Java and Bali, Alfianto Domy Aji mengatakan, kegiatan ini merupakan upaya Go-Jek untuk mendorong budaya peduli aman.
Oleh karena itu, selain mengembangkan berbagai macam fitur, Go-Jek juga memberikan ruang yang aman melalui edukasi yang bersifat preventif.
"Dari laporan yang kami terima, tingkat kekerasan seksual masih sangat kecil sekali yakni 0,001 persen. Maka dari itu sebelum kekerasan seksual itu terjadi kita berikan edukasi dan pelatihan," ujar Domy.
Dalam memberikan edukasi ini, Go-Jek mengajak organisasi nirlaba Hollaback! dan Resister Indonesia.
Kedua organisasi tersebut bergerak di bidang pencegahan kekerasan seksual di ruang pabrik.
Dalam mencegah kekerasan tersebut, Go-Jek menjalankan tiga pilar inisiatif yang terdiri dari 3P yakni Pencegahan, Perlindungan dan Penanganan yang Sigap dan Responsif.
"Membangun budaya aman itu yang penting. Selain melalu fitur emergency button dan share location, kami juga ingin mitra kita itu memiliki pemahaman dan setidaknya bisa melakukan deteksi dini tentang ancaman kekerasan," terangnya.
Sementara itu, dalam memberikan edukasi tersebut, Anindya Restuviani, Co-Director Hollaback! Jakarta mengenalkan jenis-jenis kekerasan seksual kepada para mitra Go-Jek dan masyarakat.
Perempuan yang akrab disapa Vivi itu menjelaskan, jika kasus kekerasan seksual berawal dari sesuatu yang tidak diinginkan.
Maka dari itu ia berharap dari edukasi ini para mitra Go-Jek bisa mengambil tindakan intervensi apabila mengetahui ada kekerasan seksual di ruang publik.
"Karena selama ini mereka tidak tahu bentuk kekerasan seksual itu seperti apa, padahal bentuk kekerasan di kami itu ada 5 yaitu fisik verbal, mental, ekonomi dan digital," ujarnya.
Sementara itu, dari data Badan Statistik Nasional mencatat, bahwa angka kekerasan di indonesia pada tahun 2017 mencapai 64 persen bagi kaum perempuan.
Sedangkan untuk laki-laki mencapai 11 persen dari 62.000 responden yang menyebar di seluruh Indonesia.