Kabupaten Malang
Serapan Daun Tembakau dari Petani di Kabupaten Malang Baru Capai 28 Persen, Pengepul Ikut Terdampak
Andik, pengepul daun tembakau asal Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang yang baru menyerap 28 persen dari target sebanyak 700 ton.
Penulis: Luluul Isnainiyah | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Penurunan produksi tembakau akibat faktor cuaca bukan hanya dirasakan oleh para petani tembakau di Kabupaten Malang.
Kondisi ini juga dirasakan oleh pengepul daun tembakau.
Hal ini dirasakan oleh Andik, pengepul daun tembakau asal Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang yang baru menyerap 28 persen dari target sebanyak 700 ton.
Baca juga: Petani Tembakau di Kabupaten Malang Alami Gagal Panen, Faktor Cuaca
"Sampai Oktober 2025 ini baru menyerap hampir 200 ton daun tembakau dari targetnya sebanyak 700 ton. Kendalanya karena cuaca itu tadi, dua minggu hujan terus jadinya tanaman hancur," kata Andik saat dikonfirmasi belum lama ini.
Tak hanya menjadi pengepul, sehari-hari Andik juga bertani tanaman tembakau.
Ia tahu betul bagaimana kondisi di sawah ketika musim hujan melanda.
Padalah permintaan tembakau dari pabrik cukup tinggi.
"Musim hujan memang berpengaruh ke kualitas daun tembakau, istilahnya kadar nikotin pada daun itu ikut turun," jelasnya.
Tiga tahun lamanya Andik bergelut sebagai pengepul daun tembakau.
Ia menyerap daun tembakau dari sembilan kecamatan di Kabupaten Malang, seperti Kecamatan Singosari, Kasembon, Ngantang, Pakisaji, Donomulyo, Kalipare, Sumbermanjing Wetan, Gondanglegi, hingga Tajinan.
Paling banyak ia mengambil tembakau varietas Rejeb dan Sindoro.
Daun kering yang telah ia kumpulkan selanjutnya dikirim ke gudang yang ada di Blitar untuk disortir sebelum dikirim ke perusahaan rokok.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, produksi tembakau di Kabupaten Malang menurun akibat faktor cuaca.
Berdasarkan data dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Malang hingga Oktober 2025 dari luas tanam 862 hektar baru terpanen 50 persen.
Penurunan hasil panen juga disampaikan oleh Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Malang, Sukadi.
Jika biasanya di lahan seluas 1 hektare mampu panen sebanyak 1-7 ton lebih daun tembakua, di tahun ini panennya tidak mencapai 1 ton.(isn)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.