Masih Sebatas Rencana: Proyek Jalur Lingkar Malang Raya dan Jalan Tol Malang - Kepanjen

Tidak hanya berhenti di Kabupaten Malang, seperti tertera dalam Musrenbang Pemprov Jatim, pembangunan Jalur Lintas Selatan (JLS) bakal dilanjutkan ke Blitar dan Pacitan.

SURYAMALANG.COM, KEPANJEN - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Malang, masih berencana membangun proyek Jalur lingkar Malang Raya guna menyediakan akses yang lebih leluasa, termasuk membahas keterhubungan dengan Jalur Lintas Selatan (JLS).

Rencana tersebut juga bagian dari lanjutan tol Malang - Pandaan sampai ke Kepanjen.

Kepala Bappeda Kabupaten Malang, Tomie Herawanto, menerangkan, hingga kini pihaknya terus melakukan kajian tentang realisasi wacana tersebut.

Tomie menyadari, wacana pembangunan jalan itu bisa memperbagus infrastruktur tak hanya bagi Kabupaten Malang namun juga Jawa Timur.

Pasalnya, hingga kini, di Jawa Timur masih belum memiliki akses penghubung antara jalur lintas Utara dengan jalur lintas Selatan.

• Akademisi Universitas Brawijaya (UB) Berharap Jalur Lingkar Malang Raya Segera Direalisasikan

• GALERI FOTO - Demi Proyek Jalan Lintas Selatan Jawa, Hutan Lindung Kondangmerak Porak Poranda

"Masih belum ada konektivitas antara wilayah Utara dengan Selatan. Harapannya dengan tersambungnya Tol Mapan sampai ke JLS ini nanti menjadi satu-satunya akses antara Utara dengan Selatan di Jawa Timur," ujar Tomie

Tomie menerangkan, semua pihak baik pemerintah pusat, provinsi, kabupaten masih punya pekerjaan rumah yang cukup banyak. Yakni, menyiapkan trase yang saling berkesinambungan antara tol sampai ke JLS.

Terkait trasenya,  Tomie menuturkan, pembangunan JLS rencananya bakal dilanjutkan mulai dari Balekambang sampai ke Desa Mentaraman Kecamatan Donomulyo.

Tidak hanya berhenti di Kabupaten Malang, seperti tertera dalam Musrenbang Provinsi Jawa Timur, pembangunan JLS bakal dilanjutkan ke Blitar sampai Pacitan.

Sementara untuk lanjutan Tol Mapan sampai ke Kepanjen, Tomie mengungkapkan, kini pihak terkait sedang melakukan kajian di lapangan guna menetapkan trase yang akan digunakan.

Tomie menyebut, sebisa mungkin tidak melalui tanah aset pemerintah atau juga tanah kas desa.

"Sekarang sedang kami kaji apakah lewat Gondanglegi atau Kepanjen," beber Tomie.

Terkait pengembangan terkini, Tomie membenarkan bahwa proses pembangunan awal JLS tersebut mulai dilanjutkan. Terutama bagian awal di daerah Kondang Merak.

"Sementara untuk pengerasan saja, setelah itu baru dilanjutkan untuk kegiatan fisiknya," ucap Tomie.