Kabar Sumenep

Pria Asal Sumenep Ditembak Mati Karena Diduga Punya Ilmu Santet, Pelaku Dapat Upah Rp 15 Juta

Anggota Polres Sumenep berhasil mengungkap kasus pembunuhan terhadap Ibnu Hajar (49) yang terjadi pada 20 April 2018.

Editor: Zainuddin
Surya Malang/ Tribun
Ilustrasi. 

Laporan Wartawan : Ali Hafidz Syahbana

SURYAMALANG.COM, SUMENEP – Anggota Polres Sumenep berhasil mengungkap kasus pembunuhan terhadap Ibnu Hajar (49) yang terjadi pada 20 April 2018.

Pria asal Dusun Beringinan Desa Cabbiya, Kecamatan Talango, Sumenep dibunuh oleh tiga orang.

Kini polisi menangkap dua tersangka yang berinisial MD (38), dan NO (41).

“Pelaku satu desa dengan korban. Para pelaku sudah merencanakan pembunuhan ini,” kata AKP Tego S Marwoto, Kasatreskrim Polres Sumenep kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (31/7/2019).

“Kami menangkap dua tersangka itu saat mereka menonton kesenian tradisional di Kecamatan Talango.”

“Sedangkan tersangka berinisial K masih buron,” terangnya.

Menurutnya, otak pembunuhan ini adalah tersangka MD dan NO. sedangkan K merupakan eksekutor.

Motif pembunuhan berencana itu adalah karena diduga korban memiliki ilmu hitam atau santet.

Korban disebut telah mengirim santet kepada orangtua pelaku berinisial NO.

“Kemudian mereka mengirim pembunuh bayaran dengan imbalan uang Rp 15 juta,” paparnya.

Sebelumnya, Ibnu Hajar ditembak orang tidak dikenal saat mengirim beras ke panti asuhan di Dusun Beringinan, Desa Cabbiya, Kecamatan Talango, Sumenep.

Korban ditembak saat mengendarai motor Beat nopol B 4906 TCJ.

Saat keluar rumah sekitar 10 meter, korban ditunggu oleh seseorang.

Lantas korban ditembak dari jarak dekat. Ibnu Hajar meninggal dunia di lokasi penembakan.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved